MAKLUMAT – Salat istikharah merupakan salah satu amalan sunnah yang diajarkan Rasulullah ﷺ sebagai jalan meminta petunjuk Allah ketika seorang muslim dihadapkan pada pilihan penting dalam hidup. Dalam kehidupan modern yang penuh ketidakpastian, istikharah menjadi jalan bagi seorang hamba untuk menenangkan hati dan menyingkirkan keraguan.
Hakikat Salat Istikharah
Kata istikharah berasal dari bahasa Arab yang berarti “meminta kebaikan” atau “memohon pilihan terbaik”. Salat ini tidak dikerjakan untuk perkara wajib atau haram, tetapi dianjurkan untuk urusan mubah, seperti memilih pasangan, menentukan arah karir, atau memutuskan langkah besar dalam hidup.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Jika di antara kalian hendak melakukan suatu perkara, maka sholatlah dua rakaat di luar sholat wajib, kemudian berdoalah memohon pilihan yang terbaik dari Allah.” (HR. Bukhari)
Ustadz Abdul Somad (UAS), dalam salah satu ceramahnya, menegaskan bahwa istikharah adalah bentuk keimanan seorang muslim terhadap qadha dan qadar Allah. “Kadang kita ingin A, tapi Allah tunjukkan jalan ke B. Saat itu, istikharah melatih hati untuk rela dan yakin bahwa Allah lebih tahu apa yang baik untuk kita,” ujarnya.
Membaca Hasil Istikharah
Banyak orang salah kaprah dengan menganggap hasil istikharah harus berupa mimpi. Padahal, para ulama menegaskan tanda jawaban bisa berupa:
- Hati yang lebih mantap pada satu pilihan.
- Perasaan tenang setelah berdoa.
- Jalan yang dimudahkan oleh Allah.
- Terhalangnya usaha menuju pilihan yang buruk.
Imam An-Nawawi menjelaskan, “Setelah istikharah, seseorang boleh mengambil keputusan sesuai apa yang membuatnya yakin dan tenang. Jika masih ragu, boleh mengulang istikharah dua hingga tiga kali.”
Doa dan Ketulusan
Doa istikharah yang diajarkan Rasulullah ﷺ mengandung makna mendalam: seorang hamba menyerahkan segala urusan hidupnya kepada Allah, memohon agar yang baik dimudahkan dan diberkahi, sementara yang buruk dijauhkan darinya.
Ustadz Adi Hidayat (UAH) menambahkan, “Jika setelah istikharah hati kita condong pada satu pilihan lalu Allah mudahkan jalannya, itulah tanda terbaik. Jangan abaikan isyarat itu hanya karena hawa nafsu.”
Tanda Jawaban dari Allah
Dalam praktiknya, jawaban istikharah sering kali hadir dalam bentuk sederhana: jalan yang terbuka, perasaan damai, atau justru hambatan yang membuat kita berpikir ulang. Hal ini sejalan dengan ajaran Rasulullah ﷺ agar umat Islam tidak tergesa-gesa dan siap menerima apapun hasilnya.
Istikharah menuntut keikhlasan. Mengabaikan petunjuk yang muncul sama saja dengan menolak bimbingan Allah. Karena itu, sebelum beristikharah, seorang muslim dianjurkan membersihkan niat, menetralkan pikiran, dan menyiapkan hati untuk menerima hasil apa pun yang Allah tetapkan.
Di tengah dunia yang penuh pilihan, sholat istikharah menjadi benteng spiritual yang menuntun seorang muslim agar tidak salah langkah. Lebih dari sekadar ritual, ia adalah wujud kepasrahan total seorang hamba kepada Rabb-nya.***