MAKLUMAT – Ketum PP Aisyiyah, Salmah Orbayinah, menegaskan komitmen organisasi dalam memperluas kiprah sosial dan dakwah di seluruh lapisan masyarakat. Sejak berdiri, Aisyiyah terus menebar manfaat di berbagai aspek kehidupan bangsa.
“Kita harus menggerakkan potensi Aisyiyah lebih optimal untuk memecahkan persoalan kemanusiaan dan membangun keadilan sosial di Indonesia,” ujar Salmah dalam pidato pembukaan Tanwir I Aisyiyah, Rabu (15/1/2025).
Ia menyoroti pentingnya ketahanan keluarga sebagai fondasi ketahanan nasional. Menurutnya, keluarga adalah madrasah pertama yang melahirkan manusia bertakwa dan berkemajuan. “Ketahanan keluarga yang kuat menjadi kunci mewujudkan generasi emas 2045,” tegasnya.
Salmah mengingatkan perlunya pola asuh berbasis nilai utama seperti kejujuran, keadilan, dan cinta lingkungan. Hal ini terkait erat dengan hasil Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2024 yang mencatat satu dari empat perempuan di Indonesia mengalami kekerasan.
Perempuan dan Kedaulatan Pangan
Salmah menekankan bahwa perempuan memiliki peran sentral dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Perempuan, kata dia, bertanggung jawab besar dalam pengelolaan lahan, perawatan tanaman, dan penyediaan pangan keluarga.
“Mengangkat perempuan sebagai agen perubahan di sektor pangan adalah langkah strategis. Pemerintah harus mendukung budaya menanam pangan lokal dan gerakan membeli produk lokal,” jelasnya. Akses ekonomi bagi perempuan dan kelompok marginal, tambah Salmah, adalah bagian dari keadilan sosial yang harus diperjuangkan.
Dalam bidang hukum, Salmah menggarisbawahi lemahnya penegakan keadilan sebagai ancaman serius bagi masa depan bangsa. Aisyiyah, melalui POSBAKUM, terus mendampingi masyarakat marginal untuk memastikan akses perlindungan hukum.
“Keadilan dalam keluarga, masyarakat, dan negara harus ditegakkan. Langkah ini penting agar Indonesia sebagai negara hukum berjalan sesuai UUD 1945,” tegasnya.
Komitmen di Bidang Lain
Aisyiyah juga memperkuat komitmennya di bidang pendidikan dengan menyediakan layanan pendidikan inklusif, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi. Dalam bidang kesehatan, bersama Muhammadiyah, organisasi ini membuka akses layanan kesehatan berkualitas di daerah terpencil.
Di bidang tabligh, Aisyiyah mensyiarkan dakwah santun yang mengedepankan keadilan dan perdamaian. Salmah menutup pidatonya dengan seruan memperkokoh peran Aisyiyah dalam membangun peradaban melalui amal usaha dan gerakan komunitas di seluruh Indonesia.
“Kita harus menjadi motor perubahan untuk mewujudkan Indonesia yang berkeadilan,” katanya.