MAKLUMAT — Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Surabaya (PP IKA UM Surabaya) menyampaikan pernyataan sikap atas dinamika sosial-politik yang belakangan diwarnai aksi unjuk rasa. Sikap tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum Dr H Suli Daim MM dan Sekretaris Jenderal Khoirul Anam.
Dalam pernyataan resminya, PP IKA UM Surabaya menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Affan, seorang mahasiswa yang menjadi korban. Menurut mereka, satu nyawa manusia tidak boleh dianggap sepele.
“Kami mengucapkan duka cita yang mendalam atas wafatnya ananda Affan. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, kekuatan, dan kesabaran oleh Allah Swt. Kehilangan satu nyawa manusia adalah kehilangan yang sangat berharga, dan tidak boleh dianggap sepele dalam kehidupan berbangsa,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
PP IKA UM Surabaya juga mendesak Kepolisian Republik Indonesia melakukan penyelidikan dan penindakan hukum secara tegas, transparan, dan akuntabel atas peristiwa tersebut. Reformasi internal Polri juga disebut penting agar aparat benar-benar hadir sebagai pengayom, pelindung, dan pelayan masyarakat.
Mereka menegaskan bahwa negara berkewajiban menjamin kebebasan berpendapat, berserikat, dan berkumpul sebagaimana diatur konstitusi. Hak dasar warga negara, menurut mereka, harus dihormati dan dilindungi, bukan dihambat dengan tindakan represif.
Selain itu, mereka mengimbau agar alumni UM Surabaya menghindari tindakan yang justru memperkeruh suasana. “Kami mengimbau seluruh alumni UM Surabaya untuk menahan diri dari tindakan anarkis, provokatif, atau segala bentuk kekerasan yang hanya akan memperlebar jarak sosial. Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam demokrasi, namun penyampaiannya harus tetap dalam koridor hukum, moral, dan akhlak mulia,” tulis isi sirat tersebut.
Pernyataan sikap itu juga berisi ajakan kepada mahasiswa dan alumni untuk berkontribusi menciptakan suasana bangsa yang tenang, damai, dan berkeadilan. Menurut mereka, dialog, musyawarah, dan sikap saling menghormati menjadi jalan terbaik menyelesaikan persoalan tanpa menambah luka baru.
“Dengan pernyataan sikap ini, PP IKA UM Surabaya berharap agar semua pihak mampu menahan diri, menjaga kondusivitas, serta mencari jalan keluar terbaik bagi kepentingan bangsa dan negara. Demikian pernyataan sikap ini kami sampaikan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi dan membimbing para pemimpin dan seluruh Rakyat Indonesia menuju kemakmuran, keadilan, serta kejayaan bangsa,” tandasnya.