Scie-tech Islam Berkemajuan

Scie-tech Islam Berkemajuan

MAKLUMAT — Sains dan teknologi (scie-tech) selama ini kerap dianggap sebagai ranah yang terpisah dari agama, terutama dalam konteks Islam. Padahal, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak seharusnya dipandang sebagai sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai spiritual dan sosial.

Konsep “Scie-tech Islam Berkemajuan” hadir untuk menjawab tantangan tersebut dengan menawarkan sebuah pendekatan integratif, yang menggabungkan kemajuan ilmiah dan teknologi dengan nilai-nilai keislaman yang mendalam sehingga mampu membawa manfaat nyata bagi umat dan bangsa.

Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, selama ini dikenal kuat dalam ranah sosial-politik. Namun, sejarah dan potensi Muhammadiyah lebih dari itu. Organisasi ini memiliki kesempatan besar untuk melakukan “refreshment” dalam kiprahnya dengan mengedepankan pendekatan ilmiah dan praktikal yang berbasis multidisipliner, seperti bioteknologi, halal sains, dan riset-riset terapan lain yang relevan dengan kebutuhan umat.

Dengan modal sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan tersebar di berbagai bidang ilmu, Muhammadiyah bisa menjadi pionir Islam Berkemajuan melibatkan inovasi ilmiah dan teknologi yang berdampak luas.

Inspirasi Muhammadiyah

Muhammadiyah lahir dari semangat keilmuan pendirinya, KH Ahmad Dahlan, yang merupakan akademisi sejati dan pembaru pemikiran Islam pada masanya. Pendekatan KH Ahmad Dahlan selalu berlandaskan pada rasionalitas dan empirisme, yang menunjukkan bahwa Muhammadiyah lahir dari spirit sains dan rasionalitas yang kuat. Beliau mendorong umat Islam untuk menggunakan akal dan ilmu pengetahuan sebagai alat untuk memahami agama dan menjalankan kehidupan yang bermartabat.

Baca Lainnya  Pendidikan, Kunci Pembangunan Demokrasi

Pendekatan ini membuktikan bahwa Muhammadiyah memiliki akar kuat dalam tradisi ilmiah yang mengedepankan akal sehat. Dengan demikian, Muhammadiyah adalah representasi dari Islam yang berlandaskan pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kiprah KH Ahmad Dahlan diteruskan oleh generasi penerus yang juga berkontribusi besar dalam bidang sains. Salah satunya adalah cucu KH Ahmad Dahlan, Dr. Winai Dahlan, pendiri Halal Science Center di Chulalongkorn University, Thailand. Hingga kini, beliau merupakan ilmuwan yang mengembangkan halal science secara global. Lahir dan aktif di Thailand, sebuah negara dengan komunitas Muslim minoritas, Dr. Winai berhasil membawa semangat syiar Islam berkemajuan melalui riset halal sains.

Halal Science Center di Chulalongkorn University telah menjadi rujukan internasional melalui perkembangan riset dan aplikasi nyata di bisnis internasional (terutama ekspor), bahkan juga melibatkan digital platform dan AI dalam perkembangannya.

Islam Berkemajuan

Gerakan Islam Berkemajuan dapat berperan nyata dalam mengatasi berbagai isu global seperti perubahan iklim, ketahanan pangan (termasuk halal), kesehatan masyarakat, pendidikan inklusif, pemberdayaan perempuan, dan transformasi digital.

Untuk mewujudkan kontribusi tersebut, Muhammadiyah perlu memperkuat pusat riset dan laboratorium yang fokus pada teknologi halal, bioteknologi, teknologi hijau, serta sistem pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan. Program pendidikan dan pelatihan berbasis teknologi mutakhir seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/ AI), bioteknologi, dan teknologi digital sangat penting untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, baik mahasiswa maupun masyarakat umum.

Baca Lainnya  Pagar Laut di Tangerang, Simbol Ketidakadilan untuk Nelayan

Selain itu, pengembangan inkubator inovasi dan startup yang menerapkan nilai-nilai Islam berkemajuan dalam bidang fintech syariah, pangan halal, dan solusi ramah lingkungan dapat menjadi jalan praktis untuk mendorong inovasi yang berkelanjutan. Kerja sama riset dengan institusi nasional dan internasional juga akan memperkuat kualitas inovasi dan aplikasinya dalam masyarakat.

Di era digital, pemanfaatan platform online untuk edukasi massal memungkinkan penyebaran pengetahuan terkait isu global dan teknologi Islam berkemajuan secara luas dan inklusif. Gerakan ini juga dapat aktif dalam advokasi kebijakan publik yang mendukung pengembangan sains dan teknologi sesuai dengan nilai Islam berkemajuan, seperti regulasi pangan halal, pengelolaan lingkungan, dan pendidikan yang inklusif bagi perempuan dan kelompok marginal.

Selain itu, program sosial berbasis teknologi seperti penghijauan, pengelolaan sampah, dan mitigasi perubahan iklim harus melibatkan masyarakat secara langsung dengan riset aplikatif dan teknologi tepat guna.

Dengan langkah-langkah tersebut, gerakan Islam Berkemajuan dapat memberikan kontribusi konkret dalam menjawab tantangan global sekaligus memperkuat posisi Muhammadiyah sebagai pelopor inovasi dan kemajuan umat.

Generasi Muhammadiyah

Salah satu kunci keberlanjutan gerakan Islam Berkemajuan adalah menyiapkan generasi penerus Muhammadiyah yang unggul. Potensi pemuda Muhammadiyah sangat besar, dan kini yang dibutuhkan adalah integrasi multidisiplin, kesempatan, serta koordinasi untuk berinovasi dan berkontribusi nyata dalam riset dan teknologi.

Muhammadiyah telah membangun ekosistem terintegrasi yang meliputi sekolah, perguruan tinggi, lembaga riset, rumah sakit, dan unit bisnis yang saling mendukung pengembangan kompetensi serta penerapan ilmu secara nyata.

Baca Lainnya  Transformasi Mentalitas dan Kebudayaan Indonesia

Program kolaboratif lintas bidang dapat mendorong inovasi yang solutif terhadap masalah umat dan bangsa, seperti teknologi ramah lingkungan, riset kesehatan inklusif, dan pemberdayaan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan. Kekuatan ekosistem pendidikan dan riset yang terintegrasi memungkinkan Muhammadiyah memberikan porsi signifikan bagi pengembangan sains dan teknologi dalam gerakan Islam Berkemajuan. Inilah semangat KH Ahmad Dahlan yang memadukan keimanan dan intelektualitas, mengajak umat maju melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam konteks sosial-politik, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi fondasi kuat agar kebijakan yang diambil Muhammadiyah dan umat Islam dapat berdasar pada rasionalitas dan solusi nyata.

Dengan demikian, politik yang dijalankan tidak hanya berlandaskan idealisme, tetapi juga didukung oleh inovasi ilmiah yang relevan dan aplikatif sehingga membawa kemaslahatan yang luas bagi bangsa dan umat.

*) Penulis: Vritta Amroini Wahyudi
Dosen Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang; Pengurus LPH-KHT PWM Jatim; Mahasiswa PhD Biotechnology Chulalongkorn University Thailand

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *