Sebut Indonesia Butuh 9 Juta Talenta Digital, Menkomdigi Dorong Mahasiswa Ikut AI Talent Factory

Sebut Indonesia Butuh 9 Juta Talenta Digital, Menkomdigi Dorong Mahasiswa Ikut AI Talent Factory

MAKLUMAT — Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, mengajak mahasiswa untuk ambil bagian dalam AI Talent Factory. Ini adalah program baru Kemkomdigi yang ditujukan mencetak generasi unggul di bidang kecerdasan buatan.

Ajakan itu ia sampaikan saat memberikan orasi ilmiah dalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2025 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Tangerang Selatan, Selasa (26/8/2025). Meutya menegaskan, AI Talent Factory dirancang tidak hanya untuk melahirkan talenta AI, tetapi juga tenaga digital sesuai kebutuhan industri dan program prioritas nasional.

AI Talent Factory tidak hanya mencetak talenta AI unggulan, namun juga untuk mempersiapkan talenta-talenta digital sesuai dengan kebutuhan industri dan program prioritas nasional,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip dari laman resmi Komdigi.

Program ini akan menyasar mahasiswa tingkat akhir sarjana maupun magister di bidang kecerdasan buatan, sains, teknologi, rekayasa, matematika (STEM), serta matematika dan ilmu pengetahuan alam (MIPA). Meutya juga menyebut peluang kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi tetap terbuka. “Kami membuka peluang kolaborasi dengan perguruan tinggi, termasuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,” katanya.

Peserta AI Talent Factory, lanjut Meutya, akan mendapat bimbingan dari pakar dan praktisi AI, dukungan fasilitas, hingga bantuan biaya riset. Program ini juga terbuka bagi semua mahasiswa, termasuk yang belum memiliki keahlian teknis. “Yang penting punya semangat belajar, komitmen tinggi, dan keberanian mencoba hal yang baru,” ucapnya.

Baca Juga  Menyulam Komitmen Immawati di Tengah Arus Inklusivitas

Indonesia sendiri diperkirakan membutuhkan lebih dari 9 juta talenta digital hingga tahun 2030. Kehadiran AI Talent Factory diproyeksikan menjadi salah satu jawaban atas kebutuhan tersebut, sekaligus menyiapkan mahasiswa menghadapi persaingan global. Program ini akan dijalankan secara bertahap mulai tahun depan dengan target ribuan peserta setiap tahun.

Mahasiswa yang berminat dapat mendaftar melalui laman resmi Kemkomdigi, mengikuti seleksi administrasi, serta asesmen dasar AI. Mereka yang lolos akan mendapat pelatihan intensif, bimbingan riset, hingga kesempatan sertifikasi internasional.

Menutup orasinya, Meutya menekankan kesiapan generasi muda menghadapi perubahan teknologi. “Masa depan menjadi milik mereka yang mampu beradaptasi, berinovasi, dan berkolaborasi. Tiga hal ini harus ditanamkan sejak hari pertama mahasiswa masuk ke perguruan tinggi,” tandasnya.

*) Penulis: M Habib Muzaki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *