MAKLUMAT — Bumi tak pernah diam. Sebagai planet yang aktif secara geologis, gempa bumi dan tsunami adalah keniscayaan yang mengintai di semua samudra dan mengancam semua benua. Sejarah mencatat, amuk gelombang ini telah berulang kali membentuk (dan mengakhiri) peradaban.
Berdasarkan Tsunami Historis Global, catatan paling awal membawa kita kembali ke Laut Aegea, sekitar 1610 SM. Letusan dahsyat gunung api Santorini (Thera) memicu tsunami kolosal. Gelombang raksasa itu menyapu bersih pantai-pantai terdekat dan diyakini berkontribusi pada keruntuhan peradaban Minoa di Pulau Kreta.
Memahami jejak sejarah bencana ini bukan sekadar urusan akademik. Data kapan, di mana, dan seberapa kuat tsunami terjadi di masa lalu adalah fondasi vital untuk perencanaan dan kesiapsiagaan di masa depan.
Rata-rata, dua tsunami yang menyebabkan kerusakan di dekat sumbernya terjadi setiap tahun. Sementara itu, tsunami raksasa yang dampaknya terasa hingga ribuan kilometer—disebut teletsunami—terjadi sekitar dua kali per dekade.
Abad ke-21 ini saja telah menyaksikan dua tsunami dengan dampak yang tak terbayangkan.
Tragedi Aceh 2004: Paling Mematikan
Peristiwa itu terjadi pada 26 Desember 2004. Gempa bumi kolosal berkekuatan 9,1 Magnitudo—terbesar ketiga sejak 1900—mengguncang lepas pantai Sumatra, Indonesia.
Gempa itu melahirkan monster. Tsunami setinggi 51 meter (167 kaki) menerjang daratan, menyapu Banda Aceh dan pesisir lainnya hingga sejauh lima kilometer ke pedalaman.
Bukan gempanya, melainkan tsunaminya yang bertanggung jawab atas dampak katastrofe di 17 negara. Sekitar 230.000 nyawa melayang, 1,7 juta orang kehilangan tempat tinggal, dan kerugian ekonomi ditaksir mencapai $13 miliar.
Besarnya jumlah korban jiwa saat itu salah satunya disebabkan oleh tidak adanya sistem peringatan dini tsunami yang resmi di Samudra Hindia dan terbatasnya pengetahuan publik tentang ancaman tersebut.
Jepang 2011: Bencana Alam Termahal
Pada 11 Maret 2011, giliran Jepang yang dilanda prahara. Gempa berkekuatan 9,1 Magnitudo di lepas pantai timur memicu tsunami yang tak kalah mengerikan.
Gelombang setinggi 39 meter (127 kaki) menerjang daratan hingga delapan kilometer. Ini adalah gempa terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah Jepang.
Lebih dari 18.000 orang tewas. Kerugian ekonomi akibat gempa dan tsunami ini mencapai $243 miliar, menjadikannya bencana alam termahal dalam sejarah manusia. Tsunami ini pula yang memicu kecelakaan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima.
Di luar Jepang, peringatan dini yang canggih dan jarak yang jauh memberi waktu evakuasi. Meski begitu, satu korban jiwa dilaporkan di Papua, Indonesia, dan satu lainnya di California, AS.
10 Tsunami Paling Mematikan dalam Sejarah
Basis Data Tsunami Historis Global (NGDC/WDS) mencatat lebih dari 1.200 tsunami terkonfirmasi antara 1610 SM dan 2017 M. Dari jumlah tersebut, sedikitnya 250 di antaranya mematikan.
Berikut adalah 10 tsunami paling mematikan yang pernah tercatat:
- 2004 (Indonesia, Sumatera Utara, Aceh): 227.899 korban jiwa (Penyebab: Gempa 9,1M)
- 1755 (Portugal, Lisbon): 50.000 korban jiwa (Penyebab: Gempa 8,5M)
- 1883 (Indonesia, Krakatau): 34.417 korban jiwa (Penyebab: Gunung Berapi)
- 1498 (Jepang, Laut Enshunada): 31.000 korban jiwa (Penyebab: Gempa 8,3M)
- 1896 (Jepang, Sanriku): 27.122 korban jiwa (Penyebab: Gempa 8,3M)
- 1868 (Chili, Pasifik Utara): 25.000 korban jiwa (Penyebab: Gempa 8,5M)
- 2011 (Jepang, Pulau Honshu): 18.453 korban jiwa (Penyebab: Gempa 9,1M)
- 1792 (Jepang, Teluk Shimabara): 14.524 korban jiwa (Penyebab: Gunung Berapi)
- 1771 (Jepang, Kepulauan Ryukyu): 13.486 korban jiwa (Penyebab: Gempa 7,4M)
- 1586 (Jepang, Teluk Ise): 8.000 korban jiwa (Penyebab: Gempa 8,2M)