22.7 C
Malang
Minggu, Maret 9, 2025
KilasSepakat Bersinergi, Kemdiktisaintek dan Kemkes Pastikan Program Persiapan Pendidikan Dokter untuk Daerah...

Sepakat Bersinergi, Kemdiktisaintek dan Kemkes Pastikan Program Persiapan Pendidikan Dokter untuk Daerah 3T

Wamendiktisaintek Prof Fauzan MPd, saat melakukan pertemuan dengan Kementerian Kesehatan (Kemkes) RI di Jakarta, Jumat (7/3/2025). (Foto: Humas Kemendiktisaintek)
Wamendiktisaintek Prof Fauzan MPd, saat melakukan pertemuan dengan Kementerian Kesehatan (Kemkes) RI di Jakarta, Jumat (7/3/2025). (Foto: Humas Kemendiktisaintek)

MAKLUMAT — Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan menegaskan perlunya kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengatasi kekurangan tenaga kesehatan, khususnya dokter, di wilayah 3T.

Hal itu dia tegaskan ketika melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono di Kantor Kementerian Kesehatan (Kemkes) RI, Jakarta, pada Jumat (7/3/2025). Pertemuan tersebut sekaligus dalam rangka menyusun strategi implementasi program untuk mengatasi persoalan tersebut.

Menurut Fauzan, ketimpangan sebaran dokter sampai saat ini masih terjadi di berbagai wilayah Indonesia, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Saat ini, rasio dokter di Indonesia masih berada di angka 0,47 per 1.000 penduduk, jauh dari standar Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) yang menetapkan rasio ideal 1:1000.

“Kekurangan tenaga medis, khususnya dokter yang terjadi di daerah 3T tersebut perlu dilakukan langkah-langkah konkret dan komprehensif mulai hulu hingga hilir,” ujar Fauzan, dalam keterangan yang diterima Maklumat.ID, pada Jumat (7/3/2025).

P3D untuk Jembatani Calon Mahasiswa dari Daerah 3T

Sebagai langkah awal, Kemdiktisaintek dan Kemkes disebut-sebut tengah merancang Program Persiapan Pendidikan Dokter (P3D). Program ini bertujuan untuk menjembatani para calon mahasiswa dari daerah 3T yang memiliki potensi akademik tetapi belum memenuhi syarat masuk pendidikan dokter secara reguler.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas isu kekurangan tenaga kesehatan yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Saat ini, Kemkes mencatat adanya kekosongan sebanyak 26.433 tenaga kesehatan prioritas di berbagai daerah.

Fauzan menegaskan, P3D akan mengutamakan rekrutmen mahasiswa kedokteran dari daerah asal mereka. “Rekrutmen ini akan dilakukan setelah calon mahasiswa memenuhi kualifikasi yang sesuai, dari daerahnya sendiri, supaya tenaga medisnya nanti bersifat organik,” tandasnya.

Kedua kementerian sepakat untuk terus mengembangkan P3D agar dapat menjadi solusi nyata bagi pemerataan tenaga kesehatan di Indonesia. “Kita mulai dulu dengan identifikasi masalah yang ada di lapangan. Final step-nya adalah berbentuk rencana (P3D),” tegas mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu.

Di sisi lain, Wamenkes Dante menyambut baik inisiatif tersebut dan menilai kolaborasi antara Kemdiktisaintek dan Kemenkes sangat penting untuk memastikan program dapat berjalan dengan lancar. “Ini merupakan ide yang sangat baik. Tentu, kami sangat senang bisa terakomodir,” kata Dante.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah pejabat terkait, termasuk Dirjen Tenaga Kesehatan Arianti Anaya, Direktur Perencanaan Tenaga Kesehatan Laode Musafin M, Direktur Penyedia Tenaga Kesehatan Oos Fatimah Rosyati, serta sejumlah jajaran pejabat dari Kemdiktisaintek.

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT

ARTIKEL LAINNYA

Populer