MAKLUMAT — Bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) pada akhir November lalu menyisakan duka mendalam. Sedikitnya 13 kecamatan terdampak dalam musibah tersebut. Data sementara mencatat, bencana itu merenggut nyawa 85 orang dan memaksa 7.248 jiwa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Merespons kondisi darurat tersebut, Lembaga Resiliensi Bencana Muhammadiyah Disaster Management Center (LRB-MDMC) PWM Jawa Tengah bergerak cepat mengirimkan relawan ke wilayah terdampak. Sejak Jumat (5/12/2025) lalu. Para relawan MDMC Jawa Tengah telah berada di kawasan Batang Toru untuk memberikan layanan kemanusiaan bagi para penyintas banjir dan longsor.
Selama hampir sepekan berada di lapangan, MDMC Jawa Tengah tercatat telah melayani ribuan warga terdampak. Beragam layanan kemanusiaan diberikan, mulai dari layanan kesehatan, distribusi logistik, dukungan psikososial, pemenuhan kebutuhan air bersih dan sanitasi (WASH), penyediaan shelter, hingga layanan pendukung lainnya. Seluruh upaya tersebut difokuskan untuk membantu warga bertahan sekaligus memulihkan kondisi pascabencana.
Kapusdatin MDMC Jawa Tengah, Muhammad Taufiq Ulinuha, menyampaikan bahwa keterlibatan MDMC Jawa Tengah merupakan bagian dari penugasan resmi dari MDMC PP Muhammadiyah. Penugasan tersebut diberikan selama satu bulan penuh guna memperkuat layanan Muhammadiyah di Tapanuli Selatan.
“MDMC Jawa Tengah mendapat mandat selama satu bulan untuk mendukung layanan Muhammadiyah Tapanuli Selatan dalam fase tanggap darurat bencana banjir dan longsor,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima Maklumat.id, Sabtu (13/12/2025).
Sebagai pusat koordinasi lapangan, Muhammadiyah mendirikan Pos Koordinasi (Poskor) di MDA Batu Hula, Kecamatan Batang Toru. Lokasi ini dipilih karena dinilai strategis dan berdekatan dengan titik-titik pengungsian warga. Selain difungsikan sebagai Poskor, MDA Batu Hula juga menjadi tempat pendampingan bagi para pengungsi.
Para pengungsi ditempatkan di Pos Pelayanan (Posyan) Kiai Syudja’ yang memanfaatkan ruang-ruang kelas MDA Batu Hula. Di lokasi tersebut, relawan MDMC Jawa Tengah bersama unsur Muhammadiyah setempat melakukan pendampingan intensif, khususnya kepada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan perempuan. Pendampingan ini mencakup layanan psikososial untuk membantu mengurangi trauma akibat bencana.
Respons kemanusiaan MDMC Jawa Tengah turut diperkuat oleh dukungan Lazismu Jawa Tengah yang berperan dalam penghimpunan dan penyaluran dana kemanusiaan. Hingga kini, Lazismu Jawa Tengah berhasil menghimpun donasi yang mencapai Rp5.643.011.214.
Dana tersebut disalurkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan prioritas di lapangan, meliputi layanan kesehatan, logistik pangan, pemenuhan air bersih, serta dukungan bagi para pengungsi yang masih bertahan di pos-pos pengungsian.
Kehadiran relawan MDMC Jawa Tengah di Batang Toru menjadi wujud komitmen Muhammadiyah dalam merespons bencana secara cepat dan terorganisasi. Melalui sinergi MDMC dan Lazismu, layanan kemanusiaan terus diupayakan agar para penyintas banjir bandang Tapanuli Selatan dapat melewati masa sulit ini sembari menunggu proses pemulihan pascabencana berjalan secara bertahap.