
MAKLUMAT — Serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak Rabu (19/3/2025) tengah malam menewaskan 13 perempuan dan anak-anak. Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan bahwa serangan tersebut terjadi di Khan Younis dan Kota Gaza.
Serangan terbaru ini merupakan yang paling intens sejak gencatan senjata pada 19 Januari lalu antara Israel dan Hamas berakhir. Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikelola Hamas menyebutkan, lebih dari 400 orang tewas akibat pemboman yang dilancarkan Israel sejak Selasa (18/3//2025).
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa serangan ini baru permulaan. Dalam pernyataan video Selasa malam, ia mengatakan negosiasi dengan Hamas hanya akan terjadi “di bawah tembakan.”
“Hamas sudah merasakan kekuatan kami dalam 24 jam terakhir. Dan saya ingin menegaskan—ini baru awal,” ujar Netanyahu melansir laporan Arab News.
Pemerintah Israel juga menyetujui penunjukan kembali politisi sayap kanan Itamar Ben Gvir sebagai Menteri Keamanan Nasional. Ben Gvir sebelumnya mengundurkan diri sebagai bentuk protes terhadap kesepakatan gencatan senjata pada Januari, yang oleh partainya, Kekuatan Yahudi, dianggap sebagai bentuk “kapitulasi terhadap Hamas.”
Israel menegaskan akan terus berjuang hingga semua sandera yang diculik militan Palestina dalam serangan Oktober 2023 dikembalikan.
Sementara itu, Hamas belum merespons serangan ini secara militer. Namun, dalam sebuah pernyataan, mereka menyerukan kepada negara-negara sahabat agar menekan Amerika Serikat untuk menghentikan serangan Israel.***