MAKLUMAT – Rasa kantuk hebat yang menyerang 30 menit setelah makan siang bukan sekadar tanda kenyang biasa. Para ahli menyebut kondisi tersebut sebagai lonjakan gula darah (glucose spike) yang memaksa pankreas memompa insulin secara ekstrem. Jika kondisi ini terus berulang, tubuh sedang membuka jalan lebar menuju diabetes tipe 2.
Selama ini, jalan kaki 15 menit menjadi saran standar emas. Namun, riset terbaru tahun 2022 dari University of Houston membawa kabar gembira bagi pekerja kantoran. Profesor Mark Hamilton menemukan bahwa gerakan sederhana bernama Soleus Push Up mampu menurunkan lonjakan gula darah hingga 52 persen dan mengurangi kebutuhan insulin hingga 60 persen—semuanya dilakukan sambil duduk.
Si Kecil yang Perkasa
Rahasia keajaiban ini terletak pada otot Soleus yang berada di betis bagian dalam. Meskipun ukurannya hanya satu persen dari total berat badan, otot ini memiliki karakter “cabe rawit”. Berbeda dengan otot paha atau betis luar yang mengandalkan cadangan glikogen (gula otot) yang terbatas, Soleus bekerja layaknya penyedot debu glukosa.
Otot ini mengambil bahan bakar langsung dari glukosa dan lemak yang mengalir dalam darah. Keunggulan lainnya, Soleus memiliki sifat tahan lelah (fatigue resistance). Seseorang dapat melakukan gerakan ini dalam waktu lama tanpa merasa pegal atau memproduksi asam laktat yang menyakitkan.
Teknik yang Benar
Video tersebut menekankan bahwa Soleus Push Up berbeda dengan kebiasaan kaki gemetar (fidgeting). Berikut adalah langkah-langkah teknis yang harus Anda ikuti:
-
Posisi Duduk: Anda wajib duduk dengan lutut ditekuk sekitar 90 derajat. Posisi ini mengendurkan otot gastrocnemius (betis luar) dan memaksa otot Soleus bekerja penuh.
-
Gerakan Terkontrol: Letakkan telapak kaki rata di lantai, lalu angkat tumit setinggi mungkin hingga mentok.
-
Rileksasi: Turunkan tumit kembali ke lantai secara perlahan dan terkontrol. Gerakan penuh (full range motion) inilah yang membuka pintu sel otot untuk menyerap gula darah secara masif.
Protokol Waktu
Waktu terbaik untuk melakukan aktivitas ini adalah saat lonjakan gula mencapai puncaknya, yakni sekitar 60 hingga 90 menit setelah makan. Idealnya, Anda mulai melakukan gerakan ini 15 sampai 30 menit setelah suapan terakhir.
Bagi mereka yang sangat sibuk, melakukan gerakan ini selama 2 hingga 5 menit di sela-sela rapat atau saat menonton TV tetap memberikan dampak positif yang terukur daripada diam sama sekali. Temuan ini membuktikan bahwa kesehatan metabolik tidak selalu memerlukan olahraga berat; cukup dengan mengaktifkan otot satu persen secara konsisten, Anda sudah membangun perisai kuat melawan diabetes. ***