MAKLUMAT – Suasana haru menyelimuti Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (26/1/2025) malam. Ratusan supporter dari Ultras Garuda dan La Grande Indonesia memadati area keberangkatan internasional untuk mengantar kepergian Shin Tae-yong, mantan pelatih Tim Nasional Indonesia, yang akan pulang ke Korea Selatan.
Mengenakan kaus putih lengan panjang, Shin tampak terkejut sekaligus terharu ketika nyanyian “Sampai Jumpa” karya Endank Soekamti menggema di bandara. Lagu perpisahan yang penuh emosi itu mengiringi langkah pelatih berusia 54 tahun ini menuju pintu keberangkatan.
“Hey, sampai jumpa di lain hari untuk kita bertemu lagi…” begitu penggalan lirik lagu yang dinyanyikan penuh semangat dan air mata oleh para supporter. Shin berhenti sejenak, melambaikan tangan ke arah para pendukung yang tanpa henti menyampaikan terima kasih atas dedikasinya selama lima tahun terakhir.
Dalam pernyataan terakhirnya, Shin mengungkapkan rasa bangga terhadap para pemain Timnas Indonesia yang disebutnya seperti anak sendiri.
“Saya berharap mereka tetap semangat, meski nantinya akan dilatih oleh pelatih baru. Bangunlah chemistry yang baik dengan pelatih tersebut, dan teruslah bermimpi membawa Indonesia ke Piala Dunia 2026,” ujar Shin melalui penerjemahnya, Jeje seperti dikutip dari Kompas TV.
Sebelum keberangkatan, Shin juga menyempatkan diri bertemu Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo di rumah dinas di Jalan Denpasar Raya, Jakarta. Pertemuan hangat itu menjadi momen perpisahan resmi yang penuh makna.
Mencintai Indonesia
Dalam pertemuan tersebut, Shin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat Indonesia yang telah mendukungnya sepanjang kariernya di Tanah Air. Ia bahkan mengaku memiliki tempat khusus untuk Indonesia di hatinya.
“Setelah lima tahun, saya akan kembali ke Korea. Namun, saya akan selalu mencintai Indonesia,” ucap Shin.
Sebagai bentuk komitmennya terhadap pengembangan sepak bola Indonesia, Shin mengumumkan pendirian Shin Tae-yong Football Academy. Akademi ini dirancang untuk melahirkan generasi baru pemain muda berbakat.
Menpora Dito menyampaikan apresiasinya atas dedikasi Shin yang dinilai telah memberikan dampak signifikan pada perkembangan Timnas Indonesia. “Coach Shin telah membawa perubahan besar, baik dalam performa tim maupun mentalitas para pemain. Kami sangat berterima kasih atas kontribusi luar biasa ini,” kata Dito seperti dilansir laman Kemenpora.
Sebagai simbol perpisahan, Menpora memberikan cenderamata berupa kain batik bermotif sepak bola kepada Shin. Pelatih asal Korea Selatan itu membalasnya dengan memberikan ginseng khas negaranya sebagai tanda persahabatan.
Shin terbang menggunakan maskapai Korean Air pukul 21.50 WIB bersama rombongannya. Meski akan kembali ke kampung halamannya, Shin meninggalkan warisan yang besar.Tidak hanya dalam strategi permainan, tetapi juga dalam menciptakan hubungan emosional yang erat dengan masyarakat sepak bola Indonesia.