MAKLUMAT — Serangan udara Israel mengguncang pusat Kota Doha, Qatar, Selasa malam (9/9/2025) waktu setempat. Rudal presisi itu menghantam kompleks perumahan yang ditinggali sejumlah tokoh Hamas. Enam orang tewas, termasuk Humam, putra pemimpin senior Hamas, Khalil al-Hayya. Namun target utama, al-Hayya, dilaporkan selamat.
Militer Israel menyebut operasi tersebut menargetkan para pemimpin Hamas yang bermarkas di Qatar. Hamas menyatakan korban jiwa selain Humam adalah Jihad Labad, direktur kantor al-Hayya; tiga pengawal, yakni Abdullah Abdul Wahid, Moamen Hassouna, dan Ahmed al-Mamluk; serta seorang perwira keamanan Qatar, Kopral Bader Saad Mohammed al-Humaidi al-Dosari.
Nama Khalil al-Hayya masuk lingkar lima besar dewan kepemimpinan Hamas. Lahir di Gaza pada 1960, ia bergabung sejak pendirian Hamas tahun 1987. Setelah tewasnya sejumlah pemimpin utama Hamas seperti Ismail Haniyeh, Yahya Sinwar, dan Mohammed Deif, al-Hayya mengambil peran penting dalam diplomasi. Berbasis di Qatar, ia kerap memimpin perundingan gencatan senjata dengan Israel melalui mediasi Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat.
Selain al-Hayya, Israel diyakini mengincar Zaher Jabarin, kepala biro keuangan Hamas. Mantan tahanan seumur hidup itu kini juga duduk di dewan kepemimpinan.
Sejak 2023, Hamas dipimpin dewan kolektif beranggotakan lima orang: Khalil al-Hayya, Zaher Jabarin, Khaled Meshaal, Mohammad Darwish, dan Nizar Awadallah. Sementara di Gaza, struktur militer dipimpin Izz al-Din al-Haddad yang disebut Israel sebagai dalang serangan 7 Oktober.
Meski operasi di Doha menewaskan enam orang, Israel gagal melenyapkan target utamanya. Al-Hayya dan Jabarin masih hidup dan kini menjadi buruan utama.***