MAKLUMAT – Majelis Pustaka, Informasi, dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur (Jatim) menggelar dua agenda sekaligus di Universitas Muhammadiyah Surabaya (Umsura), Sabtu (13/12/2025). Keduanya adalah FGD Riset Buku Sejarah Muhammadiyah Jatim serta Konsolidasi MPID se-Jatim.
Rektor Umsura, Dr Mundakir dalam sambutannya menyambut para peserta yang datang dari berbagai daerah. Ia menyebut kegiatan imi sebagai agenda perdana majelis yang digelar di gedung At-Taawun tersebut. “Ini adalah event pertama dari majelis yang bertempat di lantai 23 ini,” ujarnya.
Mundakir menilai MPID PWM Jatim mengambil langkah penting dengan menginisiasi riset dan penulisan sejarah. Ia menegaskan sejarah memiliki posisi mendasar bagi keberlanjutan organisasi. Tanpa upaya pencatatan yang serius, sebuah entitas atau komunitas berisiko kehilangan jejak dan identitasnya.
“Kami atas nama pimpinan sangat mengapresiasi kegiatan ini. Sejarah sangat penting, sangat fundamental untuk keberlanjutan organisasi,” katanya.
Ia menjelaskan penulisan sejarah tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Sejarah yang ditulis tanpa tanggung jawab moral justru berpotensi menghadirkan bahaya karena membuka ruang manipulasi dan narasi yang menyesatkan. Karena itu, ia mengapresiasi MPID PWM Jatim yang selama ini menyusun kerja-kerja sejarah secara hati-hati.
Mundakir juga mengingatkan kualitas tulisan sejarah sangat bergantung pada kemampuan dan keberanian penulisnya. Ia berharap para penulis mampu menyelesaikan penulisan sejarah Muhammadiyah Jatim secara utuh dan jujur, bukan sekadar mencatat hal-hal yang terlihat baik di permukaan.
“Banyak orang kalau menulis sejarah, suka nulis yang baik-baik saja. Padahal hal itu belum tentu memberikan pencerahan kepada kita,” pesannya.
