23.4 C
Malang
Minggu, Januari 5, 2025
KilasSoal Wacana Libur Sekolah Selama Ramadan, Begini Kata Wakil Ketua PWM Jatim

Soal Wacana Libur Sekolah Selama Ramadan, Begini Kata Wakil Ketua PWM Jatim

Wakil Ketua PWM Jatim, Muhammad Sholihin Fanani.
Wakil Ketua PWM Jatim, Muhammad Sholihin Fanani.

MAKLUMAT – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Muhammad Sholihin Fanani, menanggapi soal wacana libur sekolah selama Bulan Ramadan 1446 H mendatang.

Wacana tersebut dilontarkan oleh Kementerian Agama (Kemenag), utamanya bagi sekolah-sekolah di bawah naungan mereka.

Sholihin menyambut wacana tersebut. Meski begitu, ia menegaskan perlu kajian secara mendalam terhadap rencana tersebut, termasuk berkaitan potensi dampak positif maupun negatifnya apabila diterapkan.

“Adanya wacana libur sekolah selama Bulan Ramadan menurut hemat saya perlu dikaji secara mendalam apa dampak positif dan negatifnya bagi siswa, sekolah, orang tua dan masyarakat,” ujarnya kepada Maklumat.ID, Jumat (3/1/2025).

Jangan Sekadar Euforia Masa Lalu

Pria yang akrab disapa Abah Shol itu khawatir, munculnya wacana tersebut hanya sebatas euforia masa lalu. Sebab dulu ketika memasuki Bulan Ramadan, maka sekolah juga libur selama sebulan.

Sedangkan, menurut Sholihin, saat ini zaman telah berubah, begitu pun dengan sistem dan kurikulum pendidikan yang berlaku. Maka, harus ada kajian yang mendalam terkait urgensi dan dampak jika menerapkan libur sekolah selama Ramadan.

“Jika tidak dikaji secara mendalam maka kesannya hanya ingin euforia masa lalu, bahwa dulu kalau di Bulan Ramadan sekolah libur penuh satu bulan, sehingga sekarang juga harus libur,” tegasnya.

“(Sedangkan) Konteks waktunya dan sistem pendidikannya dulu dengan sekarang sudah jauh berbeda,” sambung Sholihin.

Dulu, kata Sholihin, masih terdapat sejumlah perbedaan model kurikulum antara sekolah-sekolah negeri yang dianggap penanaman aspek keagamannya kurang, sedangkan sekolah-sekolah swasta dianggap keagamannya lebih baik.

“Sekarang ini antara negeri dan swasta hampir tidak ada beda, sekolah negeri sekarang materi agamanya juga banyak, seragamnya pun sekarang bebas pakai jilbab, celana panjang untuk siswa laki-laki,” kelakarnya.

“Sehingga dulu Bulan Ramadan digunakan untuk memperdalam ilmu agama Islam,” imbuh Sholihin.

Tidak Terlalu Berdampak

Lebih lanjut, Sholihin berpendapat wacana untuk memberlakukan libur sekolah selama Ramadan yang digulirkan oleh Kemenag tidak akan terlalu berdampak bagi para siswa.

Terlebih, lanjutnya, bagi para siswa yang orang tuanya memiliki kesibukan sangat padat sehingga sukar mendampingi dan mengontrol sang anak.

“Libur selama Ramadan menurut saya (dalam situasi) saat ini justru tidak memberi dampak positif bagi siswa dan keluarga di mana anak akhirnya kurang maksimal dalam memanfaatkan waktu liburan, apalagi orang tua yang memiliki kesibukan yang padat,” jelasnya.

“Berbeda jika sekolah masih masuk maka anak-anak akan mendapatkan materi-materi tentang pendalaman agama Islam dan kegiatan lain yang bermanfaat,” tambah Sholihin.

Sekolah Harus Mengatur Jadwal Kegiatan Selama Ramadan

Masih menurut Sholihin, langkah terbaik adalah dengan pengaturan jadwal agenda kegiatan dari pihak sekolah bagi para siswanya selama Ramadan agar diatur sebaik mungkin.

Ia menilai, selama ini jadwal kegiatan-kegiatan sekolah ketika Bulan Ramadan sudah cukup baik dan mencakup banyak hal. Tinggal ditingkatkan dan dikontrol dengan lebih baik.

“Tinggal bagaimana sekolah mengatur jadwal kegiatan sekolah yang baik agar anak-anak dapat melaksanakan ibadah puasa dengan baik dan tidak terganggu,” kata dia.

“Selama ini sebenarnya jadwal pendidikan sudah bagus, ada libur awal ramadhan, kegiatan pondok Ramadan, zakat kemudian ada libur idul fitri,” sambung Sholihin.

Sholihin meyakini, para orang tua atau wali siswa akan lebih senang jika selama Bulan Ramadan, sekolah masih berkegiatan aktif, baik dalam kegiatan pembelajaran di kelas, serta dikombinasikan dengan kegiatan-kegiatan pendukung dan keagamaan lainnya.

“Saya yakin orang tua akan lebih senang jika di Bulan Ramadan sekolah masih ada pelajaran dan dikombinasikan dengan kegiatan pondok Ramadan dan kegiatan lainnya karena kegiatan anak masih bisa dipantau oleh pihak sekolah, apalagi mengingat kesibukan orang tua seperti sekarang ini,” tandasnya.

Wacana Libur Sekolah Selama Ramadan

Sekadar informasi, Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar sebelumnya mengaku tengah menimbang-nimbang wacana terkait libur sekolah selama Bulan Ramadan 1446 H atau 2025 Masehi nanti.

Ia menyebut, wacana tersebut bakal berlaku untuk sekolah-sekolah yang berada dalam naungan Kementerian Agama (Kemenag).

“Tetapi sekolah-sekolah yang lain juga masih sedang kita wacanakan, tetapi ya nanti tunggulah penyampaian-penyampaian,” kata Nasaruddin, Senin (30/12/2024) lalu.

Tak hanya itu, Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Romo HR Muhammad Syafi’i juga menyebut adanya wacana penerapan libur sekolah selama satu bulan penuh pada Bulan Ramadan mendatang.

“Ya, sudah ada wacana (libur sekolah sebulan selama Ramadan),” kata Romo singkat saat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Senin (30/12/2024) lalu.

Meski begitu, Romo memastikan belum ada pembahasan lebih lanjut mengenai wacana tersebut di lingkungan Kemenag.

Menurut penanggalan, 1 Ramadan 1446 H sendiri bakal jatuh bertepatan pada 1 Maret 2025 mendatang.

spot_img

Ads Banner

Ads Banner

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer