22.8 C
Malang
Senin, Februari 3, 2025
KilasSoroti Dunia Islam, Din Syamsuddin Optimis Indonesia Bisa Ambil Peran Wujudkan Perdamaian

Soroti Dunia Islam, Din Syamsuddin Optimis Indonesia Bisa Ambil Peran Wujudkan Perdamaian

Din Syamsuddin memberikan paparan dalam launching tiga buku karya Sudarnoto Abdul Hakim di Uhamka, Jakarta, Senin (3/2/2025). (Foto: Ubay NA)
Din Syamsuddin saat memberikan paparan dalam acara launching tiga buku karya Sudarnoto Abdul Hakim di Uhamka, Jakarta, Senin (3/2/2025). (Foto: Ubay NA)

MAKLUMAT — Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2015 Muhammad Sirajuddin Syamsuddin alias Din Syamsuddin, menyampaikan pandangannya soal peran Indonesia serta negara-negara Islam dalam merespon dinamika geopolitik dan mewujudkan perdamaian global.

Din berpendapat bahwa agresi dan genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza, Palestina, memunculkan proxy war (perang proksi) di kawasan. Sementara dunia Islam, menurut dia, belum cukup siap untuk menghadapi tantangan semacam itu, terbukti bahwa respon negara-negara Islam terhadap isu Palestina masih terbelah.

“Cara respon dari dunia Islam terhadap isu Palestina ini terbelah. Nah, inilah yang membuat saya skeptis,” ujar Din saat menghadiri launching tiga buku karya Sudarnoto Abdul Hakim, bertempat di Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA (Uhamka), Jakarta, Senin (3/2/2025).

Menurut Din, sudah menjadi keniscayaan bahwa perang di era saat ini tidak hanya mengandalkan kekuatan senjata atau cara-cara fisik, namun juga melalui kekuatan-kekuatan lain yang non-fisik. Sebab itu, ia berharap agar dunia Islam mampu menggalang kekuatan non-fisik itu.

Jika negara-negara Islam mampu menggalang kekuatan dan bersatu, ia meyakini bakal mampu mewujudkan perdamaian secara global. “Syaratnya yaitu kekuatan dzalim harus ditaklukan terlebih dahulu. Dari situ baru bisa muncul rasa optimis,” tandasnya.

Posisi Potensial Indonesia

Lebih lanjut, menurut Din, Indonesia sebenarnya berada pada posisi yang sangat bagus dan potensial. Sebab, amanat konstitusi dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 juga telah menegaskan sikap Indonesia yang cinta damai dan berupaya aktif menciptakan perdamaian di dunia. “Indonesia sebenarnya berada pada posisi potensial yang bagus, selain amanat konstitusi Pembukaan UUD 1945, kemudian wataknya cinta perdamaian,” sebut alumnus University of California, Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat (AS) itu.

Kendati demikian, Din menegaskan bahwa posisi yang bagus dan potensi besar Indonesia itu sangat bergantung pada kemampuan leadership (kepemimpinan) yang harus mumpuni. Maka, ia berharap seluruh elemen bangsa, termasuk Muhammadiyah, mampu mengambil peran untuk mendukung hal tersebut. “Oleh karena itu, Indonesia dengan dukungan civil society, khususnya Muhammadiyah, DPR-MPR bisa menjadi leader,” tandasnya.

Sekadar informasi, Din Syamsuddin menjadi salah satu pembicara dalam launching tiga buku karya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim. Ketiga buku tersebut berjudul ‘MUI di Tengah Pusaran Kemanusiaan Global dan Islamofobia‘; ‘Indonesia Raya‘; serta ‘Malaysia: Jalan Terjal Menuju Bangsa Demokratis‘.

Selain Din Syamsuddin, sejumlah tokoh tampak hadir dalam launching buku tersebut, termasuk Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji Muhadjir Effendy, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Wakil Menteri P2MI yang juga Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad Tawalla, hingga Waketum MUI yang juga Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas.

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer