SUMU-Sahabat Seafood Kolaborasi, Dorong Pengusaha Pangan Scale-Up

SUMU-Sahabat Seafood Kolaborasi, Dorong Pengusaha Pangan Scale-Up

MAKLUMAT – Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) kembali menegaskan perannya dalam memberdayakan pelaku usaha di Indonesia. SUMU mendorong transformasi pebisnis sektor pangan, khususnya frozen food, melalui model kemitraan modern dengan Sahabat Seafood. Strategi ini memungkinkan pelaku usaha untuk mengakselerasi bisnis tanpa harus memulai dari nol.

SUMU membahas strategi tersebut dalam SUMU Catalyst Webinar bertema “Strategi Scale-Up Bisnis Tanpa Harus Bangun dari Nol: Rahasia Model Kemitraan Modern Sahabat Seafood” pada Jumat (21/11/25). Acara ini menghadirkan pendekatan kolaboratif sebagai solusi utama percepatan bisnis di era persaingan kompleks.

Sahabat Seafood, brand unggulan PT Bahari Manora Nusantara, berhasil mengembangkan ekosistem kemitraan. Sistem ini memungkinkan mitra memperluas pasar dengan risiko rendah dan potensi pertumbuhan lebih cepat. Sahabat Seafood saat ini memiliki portofolio lebih dari 60 produk dan jaringan distribusi yang menjangkau berbagai wilayah, termasuk Jakarta, Semarang, Makassar, hingga Bali.

CEO Sahabat Seafood, Novi Nurmalasari, menyatakan bahwa kolaborasi merupakan fondasi percepatan bisnis. “Kami menciptakan sebuah ekosistem. Mitra mendapat dukungan penuh mulai dari operasional, pemasaran, hingga perluasan pasar. Prinsip kami sederhana: kami tumbuh bersama,” ujarnya.

Menjawab Tantangan dan Garap Potensi Pasar

Banyak pelaku usaha menghadapi tantangan dalam membangun sistem yang stabil, mulai dari riset produk, legalitas, hingga pemasaran digital. SUMU menilai, model kemitraan Sahabat Seafood menjawab tantangan tersebut melalui dukungan komprehensif, meliputi:

  • Pendampingan sejak pra-opening hingga fase scale-up.

  • Penyediaan SOP operasional dan penyimpanan produk terstandarisasi.

  • Dukungan pemasaran digital (iklan, konten, hingga review Maps).

  • Pembukaan akses ke jaringan Horeka dan jalur distribusi nasional.

  • Peluang ekspor melalui platform Alibaba.com.

Baca Juga  Pemerintah Tetapkan 36 Bandara Umum Jadi Bandara Internasional, Menhub Dudy: Strategi Dorong Pemerataan Ekonomi Sesuai Asta Cita

SUMU percaya pendekatan kolaboratif ini menjadi masa depan pengembangan bisnis, menggantikan pola kompetisi. Tren permintaan produk seafood dan frozen food diperkirakan terus meningkat, baik secara nasional maupun global. Konsumsi ikan nasional naik dari 54,5 kg per kapita pada 2020 menjadi sekitar 58,9 kg pada 2024. Sementara frozen food Indonesia diprediksi mencapai USD 3,38 miliar pada 2025, dengan pertumbuhan 6–6,5% hingga 2030.***

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *