21.5 C
Malang
Minggu, Januari 5, 2025
KilasSurabaya dan BBWS Brantas Jalin Kolaborasi Atasi Banjir

Surabaya dan BBWS Brantas Jalin Kolaborasi Atasi Banjir

Pemkot Surabaya dan BBWS Brantas untuk menangani banjir di perbatasan. foto: dok.infokom Pemkot Surabaya.

MAKLUMAT – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan persoalan banjir di sejumlah titik. Upaya tersebut terlihat dalam pertemuan yang melibatkan antara Pemkot Surabaya dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Kamis (2/1/2025).

Kedua belah pihak sepakat mempererat kolaborasi dalam merawat dan menjaga sempadan sungai guna menekan risiko banjir. Kerja sama ini tak lepas dari banjir yang melanda Surabaya, akibat tersumbatnya aliran sungai di perbatasan.

“Surabaya merupakan hilir yang menerima luapan air dari beberapa daerah, seperti dari Kediri, Jombang, dan Mojokerto. BBWS sudah menyampaikan hal ini ke pemerintah pusat, sehingga ke depan ada perbaikan. Sejauh ini kami sudah mengeruk dan membersihkan enceng gondok,” ujar Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

Kondisi Sungai Surabaya Mengkhawatirkan

Ia menjelaskan, kondisi sungai di Surabaya memprihatinkan. Ketika aliran air dari daerah lain masuk ke Kali Jagir Wonokromo, sungai tidak mampu menampung debit air.

Hal ini menyebabkan air meluap ke mana-mana. Meskipun BBWS telah mengalihkan sebagian jalur, Kali Jagir tetap tidak bisa menampung volume air.

“Bayangkan jika semua jalur terbuka, Surabaya akan tenggelam. Untuk itu, kami membangun box culvert besar guna menampung air ketika hujan. Dengan demikian, air bisa tertampung sebelum masuk ke sungai,” ia menjelaskan.

Pemkot Surabaya telah menyiapkan langkah jangka pendek dan panjang untuk menangani banjir. Jangka pendeknya, pemkot memetakan wilayah yang menjadi prioritas penanganan. Selain itu, Pemkot Surabaya akan menggencarkan pembangunan box culvert yang saling terhubung dan berdekatan.

Susun Program Jangka Panjang

Untuk solusi jangka panjang, Pemkot Surabaya akan berkoordinasi dengan BBWS Brantas. Tujuannya untuk mengembalikan fungsi sungai yang banyak terhalang bangunan liar. Banyak sungai yang dulunya lebar kini menjadi sempit akibat beralih fungsi lahan.

“Harapannya, fungsi sungai kembali normal sehingga air bisa mengalir dengan lancar ke laut. Ada sungai yang dulu lebar 30 meter, kini hanya satu meter,” jelas Eri.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga akan bekerja sama dengan pemerintah daerah lain untuk memperbaiki dan merawat sungai di wilayah masing-masing.

Sementara itu, Kepala BBWS Brantas, Hendra Ahyadi, menjelaskan bahwa aliran Sungai Brantas yang bermula di Malang memang berakhir di Surabaya. Oleh karena itu, kolaborasi dengan Pemkot Surabaya sangat penting.

Butuh Kolaborasi dengan Pusat

“Semua kewenangan ada di pemerintah pusat, karena Daerah Aliran Sungai (DAS) kami yang mengelola, sebagai UPT di bawah Kementerian PU. Jika kami mendapat pelimpahan semuanya, akan sangat berat,” ujarnya.

Ia menjelaskan kolaborasi dengan pemerintah daerah, terutama Surabaya sebagai hilir, sangat strategis. Kami terus mencari solusi agar masalah seperti enceng gondok dapat teratasi,” paparnya.

Hendra menambahkan bahwa pembersihan enceng gondok harus berkala. Namun pertumbuhannya yang cepat seringkali menghambat upaya pembersihan. Sementara itu, penertiban bangunan liar juga telah dilakukan melalui jalur hukum. “Masalah normalisasi sungai adalah dana,” Hendra memungkasi.

spot_img

Ads Banner

Ads Banner

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer