MAKLUMAT – Kota Surabaya kini resmi tergabung dalam Jaringan Kota Sehat WHO SEARO (World Health Organization South-East Asia Regional Office) setelah menerima Letter of Recognition atau surat pengakuan dari WHO pada 27 November 2024.
Pengakuan ini diberikan atas komitmen dan berbagai inisiatif Pemkot Surabaya dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan warga. Ini sudah sejalan dengan pedoman kesehatan dari WHO.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menerima surat pengakuan tersebut. Dalam suratnya, WHO memberikan apresiasi terhadap program-program Pemkot Surabaya yang telah berhasil mengembangkan Kota Sehat, mengikuti pedoman WHO SEARO.
Dengan pengakuan ini, Surabaya resmi menjadi bagian dari Jaringan Kota Sehat WHO SEARO. Sekaligus mendapatkan akreditasi sebagai Kota Sehat di Kawasan Asia Tenggara.
“Pengakuan ini adalah kehormatan besar bagi warga Surabaya. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas hidup, kesehatan, dan kesejahteraan semua warga,” katanya.
Pada dasarnya, pengakuan internasional ini tak lepas dari usaha pemerintah mewujudkan kota yang sehat. Warga telah mendapat akses lebih baik ke layanan kesehatan, lingkungan bersih, serta dukungan sosial berbasis komunitas.
Indikator Penilaian
Surabaya memperoleh akreditasi WHO SEARO melalui sejumlah indikator penilaian. Di antaranya, setiap perkampungan di Surabaya telah memetakan dan mengelola sanitasi dengan baik, termasuk ketersediaan jamban.
Kebutuhan air bersih di kota ini mencapai 99 persen, dengan saluran air yang terkelola dengan baik. Program 1 RW 1 Nakes (1 Rumah Warga 1 Tenaga Kesehatan) dan Pustu (Puskesmas Pembantu) sebagai upaya penanganan penyakit turut dinilai.
“Pengakuan ini bukanlah akhir dari perjalanan. Kami akan terus meningkatkan program yang ada, dan memastikan sistem kesehatan di Surabaya semakin baik,” Eri menambahkan.
Menurut WHO, sebuah Kota Sehat adalah kota yang menjadikan kesehatan, kesejahteraan sosial, kesetaraan, dan pembangunan berkelanjutan sebagai pusat dari kebijakan dan program lokal.
Kota sehat harus berpedoman pada nilai-nilai hak atas kesehatan, perdamaian, keadilan sosial, kesetaraan gender, serta partisipasi masyarakat yang aktif. Implementasi kota sehat mengutamakan kolaborasi lintas sektor, pemberdayaan masyarakat, serta inovasi.
Apa Itu WHO SEARO?
Jaringan Kota Sehat WHO terdiri atas enam kawasan geografis dunia, termasuk Asia Tenggara. Tujuan dari Jaringan Kota Sehat WHO SEARO untuk memperluas cakupan dan memperkuat implementasi Kota Sehat di Asia Tenggara. Kriteria lainnya mampu memfasilitasi kolaborasi antar kota sehat di kawasan ini.
Keanggotaan dalam Jaringan Kota Sehat WHO SEARO membuka Surabaya bertukar pembelajaran dengan kota-kota sehat lainnya.
Surabaya juga bisa mengikuti pelatihan dan webinar, serta mendapatkan pengakuan internasional atas komitmennya mewujudkan kota sehat. Hal yang tak kalah penting adalah dapat mengakses kegiatan peningkatan kapasitas dari para ahli dan akademisi global.
Kepala Bappeda Litbang Surabaya, Irvan Wahyudrajad, menjelaskan bahwa proses sertifikasi Kota Sehat berawal dari inisiatif pemerintah. Di mana pemkot ingin mengangkat Surabaya ke tingkat yang lebih tinggi.
“Surabaya mendaftar untuk mengikuti akreditasi Kota Sehat WHO SEARO pada Januari 2024, setelah mendapatkan surat komitmen dari Forum Kota Sehat yang mendukung penuh inisiatif ini,” ujarnya.