MAKLUMAT – Survei nasional yang dirilis Poltracking Indonesia pada Ahad (19/10/2025) menunjukkan hasil positif terhadap kinerja pemerintahan di bidang pendidikan. Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda Rasyid menjelaskan bahwa pendidikan menjadi bidang tertinggi yang mendapat respon positif oleh publik.
“Bidang Pendidikan (79,0%) menjadi bidang tertinggi yang dinilai positif oleh publik, diikuti Bidang Kesehatan (76,6%), Bidang Pertahanan dan Keamanan (75,5%) dan Bidang Sosial Budaya (74,9%),” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Hasil ini menempatkan sektor pendidikan di posisi tertinggi sebagai bidang yang paling mendapat apresiasi dari masyarakat dalam satu tahun kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Selain itu, sebagian besar responden juga menyatakan puas terhadap kinerja Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti.
Sebanyak 51,6% responden menyatakan cukup puas dan 4,6% menyatakan sangat puas dengan kinerja Mendikdasmen Abdul Mu’ti. Hanya 12,6% yang menyatakan kurang puas dan sebanyak 0,9% responden menjawab sangat tidak puas. Sedangkan sebanyak 30,3% responden tidak tahu atau tidak menjawab.
Akses, Bantuan, dan Biaya Pendidikan
Secara keseluruhan, sebanyak 78,1% publik mengaku puas terhadap kinerja pemerintahan Prabowo–Gibran pada tahun pertama masa kepemimpinan mereka. Dari responden yang puas, sebanyak 4,6% menyebut pemerataan akses pendidikan sebagai alasan dari kepuasan tersebut.
Namun juga ada yang menilai sebaliknya. Sebanyak 19,3% responden yang menyatakan tidak puas terhadap kinerja pemerintah ditanya mengenai faktor yang paling memengaruhi ketidakpuasan mereka. Hasilnya, akses pendidikan yang tidak merata menempati posisi ketujuh (3,3%).
Hasil survei juga menunjukkan bahwa program Kartu Indonesia Pintar (KIP) menjadi salah satu program prioritas yang dinilai tepat sasaran, dengan dukungan 10,9% responden. Program KIP berada di posisi ketiga setelah dua program unggulan lainnya, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar 25,0% dan Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar 11,7%.
Selain itu, program KIP menempati posisi keempat sebagai program prioritas yang paling bermanfaat, dengan persentase sebesar 9,7%. Adapun program yang paling terasa manfaatnya oleh masyarakat adalah MBG sebesar 22,7%. Selanjutnya ada BSU sebesar 13,6% dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebesar 11,3%.
Meski demikian, masyarakat tetap berharap adanya peningkatan pada aspek biaya pendidikan. Survei menunjukkan bahwa persoalan biaya pendidikan yang masih tinggi (SD, SMP, SMA) menjadi salah satu perhatian publik. Isu ini menempati peringkat keenam dari daftar masalah paling pokok yang dihadapi masyarakat, dengan 3,5% responden menilai perlu segera diselesaikan.
Metode dan Cakupan Survei
Survei nasional ini diselenggarakan pada awal Oktober 2025 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Pengambilan data lapangan dilakukan pada 3–10 Oktober 2025. Sampel pada survei ini adalah 1220 responden dengan margin of error +/-2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.
“Klaster survei menjangkau 38 provinsi di seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih,” ujar Hanta Yuda Rasyid.
Secara umum, survei ini bertujuan untuk mengukur kinerja satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto–Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, termasuk evaluasi terhadap kebijakan dan program strategis yang dijalankan.
Hasil survei menunjukkan tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintahan mencapai 81,5%. Sementara tingkat kepuasan terhadap kinerja pada tahun pertama berada di angka 78,1%. Faktor yang paling memengaruhi kepuasan publik antara lain kepemimpinan yang tegas dan berwibawa (18,8%), bantuan pemerintah yang tepat sasaran (12,3%), serta program MBG (10,4%).