PARTAI NasDem bakal segera mengumumkan dukungan dan memberikan rekomendasinya kepada bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak untuk kembali melaju di Pilkada Jawa Timur 2024.
Ketua DPW NasDem Jatim, Lita Mahfud Arifin menyebut partai politik (parpol) besutan Surya Paloh itu telah memutuskan dukungannya untuk berlabuh kepada kandidat petahana tersebut.
“Benar NasDem akan mendukung Khofifah-Emil. Nanti tinggal menunggu waktu dan lokasinya untuk pemberian rekomendasi,” kata Lita saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (10/8/2024).
Khofifah sendiri sebelumnya sempat mengklaim bahwa duetnya bersama Emil bakal segera mendapatkan tambahan dukungan alias rekomendasi dari partai politik (parpol) baru. “Sebentar lagi ada partai lagi yang memberikan dukungan. Insyaallah,” kata Khofifah saat di Surabaya, Jumat (9/8/2024).
Di sisi lain, Emil juga telah memberikan isyarat bahwa parpol lain yang bakal memberikan rekomendasi kepadanya adalah salah satu parpol pemilik kursi di DPRD Jatim. “Ada kursinya, ada kursinya. Nanti deh, silakan ditebak-tebak. Pokoknya sudah ada komunikasi yang sangat kami syukuri tapi persisnya kita tentu memberikan kewenangan penuh ke partai bersangkutan untuk menentukan,” tandas Emil.
Jika benar NasDem berlabuh kepada duet Khofifah-Emil, bisa dipastikan koalisi atau gabungan parpol pengusung Khofifah-Emil bakal semakin gemuk. Saat ini paslon petahana itu telah mengantongi rekomendasi dari 7 parpol pemilik kursi di DPRD Jatim, yakni Gerindra (21 kursi), Golkar (15 kursi), Demokrat (11 kursi), PAN (5 kursi), PKS (5 kursi), PPP (4 kursi) dan PSI (1 kursi).
Jika ditambah NasDem (10 kursi), maka total Khofifah-Emil didukung oleh 72 kursi (60 persen) dari keseluruhan 120 kursi di DPRD Jatim. Selain itu, Khofifah-Emil juga telah didukung oleh parpol non-Parlemen Jatim, yakni Perindo.
Dengan begitu, praktis hanya menyisakan PKB (27 kursi) yang merupakan parpol pemenang Pileg Provinsi Jatim dan PDIP (21 kursi), yang belum memastikan bakal mengusung dan mengarahkan dukungannya kepada siapa dalam Pilkada Jatim 27 November 2024 mendatang.
Jika kedua parpol terbesar di Jatim itu bergabung, maka total kursi DPRD Jatim yang dimiliki adalah 48 kursi (40 persen) dari keseluruhan 120 kursi.
PKB menegaskan pihaknya bakal mendorong calon lain untuk melawan duet Khofifah-Emil dalam Pilkada Jatim 2024. Nama-nama yang sempat berhembus antara lain adalah Eks Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar dan Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar (Gus Halim).
Kendati demikian, belum diketahui sejauh mana perkembangan PKB dalam menggodok nama-nama di internalnya tersebut.
Di sisi lain, PDIP yang juga sempat menegaskan bakal membentuk poros baru melawan Khofifah-Emil dan menghindari adanya kotak kosong dalam Pilkada Jatim 2024, juga belum menentukan arah dukungannya.
Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari Bisowarno mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih berupaya menjalin komunikasi dan koordinasi secara intens dengan PKB. Namun, dia mengakui diskusi kedua parpol masih alot dalam soal menentukan posisi siapa yang jadi Cagub dan Cawagub.
“Ya pasti lah (masih alot) dalam pembicaraan itu kan ada namanya omong-omongan yang perlu match kan gitu. Biasa kan untuk bagaimana kita memutuskan di depan atau belakang (cagub atau sebagai cawagub),” kata Untari saat di Surabaya, Jumat (9/8/2024).
Meski begitu, Untari memastikan komunikasi antara PDIP dan PKB tetap berjalan baik, tanpa kendala berarti. Jika kesepakatan sudah terjadi, kata dia, kedua parpol tersebut akan segera mengumumkan secara resmi ke publik.
Adapun nama-nama yang santer digadang bakal didorong oleh PDIP antara lain Mensos RI yang juga Eks Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Menpan-RB yang juga Eks Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Reporter: Ubay NA
