Tanam Pohon Langka Serentak di Beberapa Provinsi, MLH Beri “Kado Hijau Milad Muhammadiyah”

Tanam Pohon Langka Serentak di Beberapa Provinsi, MLH Beri “Kado Hijau Milad Muhammadiyah”

MAKLUMAT — Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PP Muhammadiyah melaksanakan penanaman pohon langka secara serentak di empat provinsi, Sabtu (29/11/2025), yakni di Lebak (Banten), Mataram (Nusa Tenggara Barat/NTB), Kendari (Sulawesi Tenggara), dan Gunungkidul (Daerah Istimewa Yogyakarta/DIY).

Aksi penanaman pohon langka itu menjadi bagian dari program nasional “Kado Hijau Milad Muhammadiyah,” yang digelar bertepatan dengan Hari Menanam Pohon. Sejatinya, aksi tersebut dilaksanakan secara serentak di lima provinsi, satu provinsi lainnya adalah Sumatra Utara, yang harus ditunda lantaran banjir bandang yang melanda sejumlah titik.

Ketua MLH PP Muhammadiyah, M Azrul Tanjung, mengatakan bahwa gerakan penanaman pohon langka yang bekerjasama dengan MLH Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) di masing-masing provinsi tersebut merupakan salah satu bentuk kontribusi Muhammadiyah dalam menghadapi krisis iklim global. Bibit pohon disuplai oleh Forum Pohon Langka Indonesia (FPLI).

Ia menekankan, penanaman pohon tidak boleh dipahami hanya sebagai seremoni, melainkan sebagai strategi lingkungan jangka panjang. Keterlibatan unsur pendidikan Muhammadiyah, disebutnya juga menjadi kekuatan utama gerakan itu, dengan partisipasi aktif kampus-kampus dan sekolah-sekolah Muhammadiyah. Seluruh kegiatan penanaman dipusatkan di tanah wakaf Muhammadiyah dan lahan aset milik persyarikatan, sebagai upaya nyata menghadirkan fungsi ekologis pada aset organisasi.

Jenis pohon yang ditanam merupakan pohon-pohon langka dan hampir punah, yang memiliki nilai konservasi tinggi bagi ekosistem setempat. Beberapa daerah menanam jenis endemik yang telah mengalami penurunan populasi akibat alih fungsi lahan dan perubahan bentang alam. Melalui pemilihan spesies tersebut, Muhammadiyah menegaskan perannya dalam pelestarian keanekaragaman hayati dan perlindungan tanaman bernilai ekologis.

Baca Juga  Serikat Usaha Muhammadiyah Lakukan Business Trip Internasional: Buka Akses Pasar Global dari Vietnam hingga Hong Kong

“Kegiatan ini adalah ikhtiar nyata Muhammadiyah untuk mitigasi perubahan iklim dan konservasi hutan. Melalui penanaman pohon langka, kita membantu memulihkan kawasan kritis sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem bagi generasi mendatang,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima Maklumat.id, Selasa (2/12/2025).

Di beberapa lokasi, kegiatan juga disertai sosialisasi mengenai pentingnya konservasi pohon langka dan edukasi lingkungan bagi pelajar serta masyarakat. Para peserta mendapatkan penjelasan mengenai ciri-ciri pohon bernilai konservasi tinggi, manfaat ekologisnya, serta langkah-langkah perawatan jangka panjang agar pohon dapat tumbuh optimal.

Sementara itu, terkait penundaan kegiatan di Sumatra Utara, Azrul menandaskan bahwa hal itu merupakan keputusan yang tidak dapat dielakkan mengingat banjir yang terjadi berpotensi membahayakan peserta.

“Keselamatan warga dan relawan adalah prioritas utama. Setelah kondisi membaik, kami akan menjadwalkan ulang kegiatan penanaman di lokasi yang sama,” tandasnya.

Sebagai salah satu rangkaian dari “Kado Hijau Milad Muhammadiyah,” program tersebut didorong untuk menjadi gerakan nasional yang melibatkan seluruh unsur persyarikatan. Aksi nyata itu diharapkan tidak berhenti pada kegiatan tanam saja, tetapi juga mencakup pendampingan perawatan pohon, serta monitoring pertumbuhan secara berkala.

MLH PP Muhammadiyah menegaskan bahwa gerakan penghijauan bukan hanya simbol kepedulian lingkungan, tetapi juga bagian dari dakwah Muhammadiyah dalam menjaga ciptaan Tuhan. Selain memperkuat ruang hijau, gerakan itu juga ditujukan untuk membangun kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya menjaga keseimbangan alam di tengah tantangan perubahan iklim yang semakin terasa.

Baca Juga  Ulama Muhammadiyah Tak Bisa Kabulkan Hajat

Dengan gerakan yang melibatkan beberapa elemen persyarikatan Muhammadiyah di berbagai daerah, penanaman pohon langka ini diharapkan menjadi momentum penting bagi penguatan aksi lingkungan hidup berbasis komunitas, serta memperkuat kontribusi Muhammadiyah dalam upaya menjaga keberlanjutan bumi.

*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *