MAKLUMAT – Pelantikan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI tinggal satu hari. Ia bakal dilantik di Gedung Nusantara, Kompleks Senayan, Jakarta, pada Minggu (20/10/2024).
Pengamat ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Gresik, Anwar Hariyono menilai Prabowo-Gibran memiliki pekerjaan rumah yang kompleks. Namun ia optimistis Presiden ke-8 RI ini mampu mewujudkan janji kampanyenya. Salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi 8 persen.
“Untuk jangka pendek, (pertumbuhan 8 persen) memang tidak mungkin. Tapi kalau tahun ketiga atau keempat, saya kira bisa,” kata Anwar kepada Maklumat, melalui sambungan telepon, Sabtu (19/110/2024).
Wakil Rektor UM Gresik itu menilai kabinet Prabowo harus mendorong transformasi teknologi digital. Ia mencontohkan Silicon Valley di Amerika Serikat. Banyak peneliti yang menghasilkan karya inovatif melalui transformasi teknologi.
“Transformasi inilah yang bisa mendorong industri manufaktur. Terus terang, perekonomian kita masih didominasi manufaktur, dan itu perlu sokongan transformasi teknologi digital,” imbuh pria kelahiran Malang itu.
Nah untuk mewujudkan ambisi Prabowo, perlu sosok yang piawai. Anwar menyebut tiga lembaga yang bisa memegang peran penting dalam perekonomian nasional ke depan.
Ketiga lembaga itu meliputi Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, dan Bank Indonesia. Sri Mulyani menjadi salah satu sosok yang menduduki posisi penting.
“Sri Mulyani adalah sosok yang tepat. Ia bisa diterima pasar Afrika, Eropa, Amerika Serikat, maupun Asia. Itu kalau beliau benar menjadi Menteri Keuangan,” ia menambahkan.
Tantangan ke depan
Bukan berarti Prabowo tidak memiliki tantangan. Masa kerja yang pendek di triwulan keempat, memulihkan daya beli, mengatasi PHK, masalah birokrasi yang tidak praktis, dan rupiah yang terus melemah adalah PR di dalam negeri.
Faktor eksternal dihadapkan dengan ketegangan Rusia-Ukraina dan Timur Tengah yang masih berlanjut. Kemudian perang dagang China-AS, menjadi tantangan Prabowo.
“Kinerjanya baru terlihat semester kedua tahun 2025 nanti. Sepanjang triwulan terakhir tahun ini, hingga awal triwulan ketiga masih melanjutkan R-APBN pemerintah sebelumnya,” ia memungkasi.