
MAKLUMAT — Menjelang Ramadan, banyak pertanyaan muncul terkait ibadah puasa, salah satunya mengenai hukum mencium pasangan saat berpuasa. Apakah ciuman saat Ramadan membatalkan puasa? Jawabannya bergantung pada dampak yang ditimbulkan oleh ciuman tersebut.
Hadis Nabi saw yang diriwayatkan dari Aisyah r.a. memberikan jawaban yang cukup jelas. Seperti dilansir laman Muhammadiyah,ia berkata,
كانَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ يُقَبِّلُ ويُبَاشِرُ وهو صَائِمٌ، وكانَ أمْلَكَكُمْ لِإِرْبِهِ
“Nabi saw mencium ketika berpuasa dan berpelukan ketika berpuasa, namun beliau adalah orang yang paling mampu mengendalikan syahwatnya.” (HR. Bukhari).
Hadis ini menunjukkan bahwa ciuman dan pelukan tidak serta-merta membatalkan puasa, selama tidak menimbulkan keluarnya mani. Kisah serupa juga terjadi pada Umar bin Khattab. Suatu hari ia merasa birahi dan mencium istrinya saat berpuasa. Merasa bersalah, ia pun menghadap Rasulullah saw dan berkata,
هشَشتُ فقبَّلتُ وأَنا صائمٌ، فقُلتُ: يا رسولَ اللَّهِ صنَعتُ اليومَ أمرًا عَظيمًا قبَّلتُ، وأَنا صائمٌ قالَ: أَرأَيتَ لو مَضمَضتَ منَ الماءِ، وأنتَ صائمٌ قُلتُ: لا بأسَ بِهِ، قالَ: فمَهْ ؟
“Saya merasa birahi, lalu saya mencium (istri saya), lalu saya bertanya kepada Nabi saw, ‘Saya hari ini telah melakukan hal yang gawat. Saya mencium istri saya ketika sedang puasa.’ Lalu Nabi saw balik bertanya, ‘Bagaimana kalau engkau berkumur-kumur dengan air ketika puasa?’ Aku menjawab, ‘Tidak apa-apa.’ Lalu Nabi saw menimpali, ‘Kalau begitu kenapa bertanya’?” (HR. Abu Dawud dan Ahmad).
Hadis ini menegaskan bahwa mencium pasangan tidak otomatis membatalkan puasa, selama tidak menimbulkan keluarnya mani. Hal ini juga didukung oleh kisah Umar bin Khattab yang mencium istrinya saat berpuasa, lalu menghadap Rasulullah saw. dengan perasaan bersalah. Nabi saw. kemudian menenangkan Umar dengan mengibaratkan ciuman seperti berkumur-kumur yang tidak membatalkan puasa (HR. Abu Dawud dan Ahmad).
Batasan Mencium Pasangan Saat Ramadan
Meskipun tidak langsung membatalkan puasa, para ulama menetapkan beberapa batasan dalam hal ini:
- Tidak Menyebabkan Keluarnya Mani – Jika ciuman atau pelukan menimbulkan gairah hingga mengakibatkan keluarnya mani, maka puasa menjadi batal.
- Menjaga Pengendalian Diri – Rasulullah saw. adalah orang yang paling mampu mengendalikan syahwatnya. Jika seseorang merasa sulit untuk mengontrol diri, maka lebih baik menghindari tindakan yang dapat memicu syahwat berlebih.
- Tidak Menimbulkan Syahwat Berlebihan – Jika ciuman hanya sebatas ekspresi kasih sayang tanpa menimbulkan syahwat yang berlebihan, maka hukumnya tetap diperbolehkan.
Kesimpulan
Ciuman saat Ramadan tidak secara otomatis membatalkan puasa, selama tidak menyebabkan keluarnya mani. Namun, bagi yang sulit mengendalikan diri, sebaiknya menghindari tindakan yang dapat memicu syahwat agar ibadah puasa tetap terjaga.
Oleh karena itu, penting untuk memahami batasan yang telah ditetapkan oleh para ulama agar ibadah puasa tetap sah dan penuh keberkahan.
Semoga artikel ini membantu menjawab pertanyaan seputar hukum mencium pasangan saat berpuasa di bulan Ramadan. Tetap jaga kehati-hatian agar ibadah tetap terjaga!