19 C
Malang
Selasa, September 17, 2024
KilasTerpilih Jadi Ketum PKB, Cak Imin Sebut Jangan Jadi Pengecut, Sindir Siapa?

Terpilih Jadi Ketum PKB, Cak Imin Sebut Jangan Jadi Pengecut, Sindir Siapa?

Abdul Muhaimin Iskandar terpilih menjadi Ketum PKB. Dia sempat menyindir sejumlah pihak yang ingin mengganggu jalannya Muktamar PKB. Foto:IST

MAKLUMAT – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terpilih, Abdul Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, memberikan pernyataan tegas dalam penutupan Muktamar PKB 2024 di Bali. Dalam pidatonya, Cak Imin menyentil insiden yang sempat terjadi selama muktamar berlangsung, menekankan pentingnya keberanian dan integritas sebagai kader.

Cak Imin menyayangkan adanya pihak yang mencoba mengganggu jalannya muktamar dengan menggunakan cara-cara yang tidak pantas. “Memang kemarin ada yang coba pakai baju PKB, bukan kami yang hadapi. Tapi pencalang yang hadapi. Karena pencalang ini bagian dari keamanan di Bali yang tidak ingin ada yang aneh-aneh,” ungkapnya di hadapan para peserta muktamar.

Ia menegaskan, tindakan pengecut seperti ini tidak mencerminkan nilai-nilai yang seharusnya dipegang oleh seorang kader Nahdlatul Ulama (NU). “Padahal kalau mau jadi kader, mari jadi kader NU yang baik. Toh saya juga masih dewan syuriah salah satu ranting NU,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Cak Imin mengingatkan bahwa seorang kader NU tidak seharusnya bersikap pengecut, apalagi sampai menggunakan pihak ketiga untuk mengganggu proses yang berjalan dengan damai. “Tidak ada yang lebih pengecut dari tindakan yang bisa mengirim preman. Jadi kader NU jangan pengecut,” tegasnya.

Deklarasi Bali: Wujud PKB yang Mandiri dan Independen

Selain menyoroti insiden tersebut, Muktamar PKB 2024 juga menghasilkan sebuah deklarasi penting yang dikenal dengan Deklarasi Bali. Deklarasi ini menegaskan komitmen PKB untuk menjadi partai yang mandiri dan independen dalam memperjuangkan kepentingan seluruh rakyat Indonesia.

Sekretaris Steering Committee (SC) Muktamar PKB 2024, Syaiful Huda, menyampaikan bahwa *Deklarasi Bali* merupakan simbol tekad PKB untuk tidak bergantung pada pihak mana pun. “Muktamar ini ingin PKB mengirimkan pesan kepada publik bahwa dengan *Deklarasi Bali* ini, PKB independen untuk mengusung dan memperjuangkan seluruh rakyat Indonesia,” ujar Huda di BNDCC, Bali, Minggu (25/08/24).

Melalui *Deklarasi Bali*, PKB menegaskan bahwa meskipun memiliki akar kuat dalam tradisi NU, organisasi tersebut tetap berbeda dan tidak bergantung pada struktur organisasi lainnya. “Kalau soal PKB dan PBNU, itu sama seperti yang telah disampaikan bahwa masing-masing adalah organisasi yang berbeda. Dan *Deklarasi Bali* mempertegas hal tersebut,” lanjut Huda.

Deklarasi ini juga menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa, serta komitmen PKB untuk menjaga keutuhan negara dan memperjuangkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. PKB menegaskan bahwa perjuangannya akan didedikasikan untuk semua lapisan masyarakat, bukan hanya sekelompok tertentu.

Dengan demikian, Deklarasi Bali bukan hanya simbol independensi PKB, tetapi juga penegasan sikap partai dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan kesejahteraan rakyat.

 

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer