MAKLUMAT — Harapan baru bagi murid Kota Sorong hadir lewat pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA). Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggelar diseminasi program TKA dengan menghadirkan lebih dari 700 murid di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (2/10).
Plt. Kepala Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik) Rahmawati menegaskan TKA menjadi instrumen penting untuk mengukur kemampuan akademik dengan standar nasional. Ia menjelaskan, TKA tidak hanya berfungsi sebagai asesmen, tetapi juga membantu murid kelas 12 memilih jurusan di perguruan tinggi.
“Pelaksanaan TKA ini menjadi momen penting untuk mengetahui sejauh mana kalian menguasai mata pelajaran. TKA juga membantu meyakinkan penguasaan bidang tertentu dan memberi gambaran materi yang masih perlu diperdalam,” ujar Rahmawati.
Antusias murid terlihat jelas. Joshua Drivano Klasjok, siswa SMA Negeri 3 Sorong, mengaku TKA membuatnya berpikir kritis dan lebih siap melanjutkan studi. “Saya ambil Ekonomi dan Sosiologi. Setiap hari sepulang sekolah, kami dapat pendalaman materi tambahan. Itu sangat membantu,” kata Joshua.
Hal serupa dirasakan Nur’Ahzmi, siswi SMK Negeri 1 Sorong. Ia memilih Matematika Tingkat Lanjut serta Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) untuk TKA. “Saya terus mempelajari kisi-kisi materi. Target saya, nilai terbaik agar bisa masuk perguruan tinggi negeri,” ucapnya optimistis.
Dukungan juga datang dari Gabriela Hetherda Ferdinand Sune, siswi SMA YPPK Agustinus. Menurutnya, TKA membuat dirinya lebih sadar batas kemampuan. “Saya berharap nilai TKA bisa jadi modal masuk kampus impian. Karena itu saya ikut tambahan pelajaran, baik di sekolah maupun di luar,” ujar Gabriela.
Kepala sekolah pun menyambut positif. Kepala SMA Negeri 2 Sorong, Rode Lidia Momot, menegaskan seluruh siswa kelas 12 siap mengikuti TKA. “Sekolah memfasilitasi tambahan materi. Orang tua juga mendukung penuh agar murid sukses dan bisa masuk kampus impian,” jelas Lidia.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 3 Sorong, Natali Lapik, bangga sekolahnya ditunjuk sebagai panitia sosialisasi TKA. “Kami sudah menyiapkan semua. Murid sudah mendaftar dan memilih mata pelajaran. Guru mendampingi dengan tambahan jam belajar. Kami ingin TKA ini memacu semangat mereka,” tegas Natali.
Dengan pelaksanaan TKA perdana di Kota Sorong, murid dan sekolah sama-sama menaruh harapan besar. Ujian nasional berbasis kompetensi ini diyakini bisa menjadi pintu menuju masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda Papua Barat Daya.