Tiga Kunci Sukses Majukan LKSA Muhammadiyah Aisyiyah

Tiga Kunci Sukses Majukan LKSA Muhammadiyah Aisyiyah

MAKLUMAT — Wakil Ketua Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PP Muhammadiyah, Faozan Amar, mengungkapkan tiga kunci sukses untuk memajukan panti asuhan atau Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Muhammadiyah Aisyiyah.

Pertama adalah kelengkapan legalitas badan hukum. Ia menegaskan bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi sudah memiliki pengakuan hukum yang kuat, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Muhammadiyah lebih tua dari republik ini dan tak perlu diragukan legalitasnya sebagai badan hukum. Muhammadiyah diakui tidak hanya di tingkat nasional tapi juga internasional. Buktinya Muhammadiyah masuk empat besar peringkat ormas terkaya keempat di dunia,” ujar Faozan, dalam kegiatan Ngobrol Bareng yang digelar MPKS PDM Banyumas di Wisma Patria Muda, Purwokerto, Ahad (28/12/2025).

Meski demikian, Faozan menekankan pentingnya legalitas teknis di tingkat lokal agar tidak menimbulkan persoalan administratif.

“Namun legalitas teknis seperti perizinan di tingkat lokal harus punya, agar tidak ada masalah dengan pemerintah daerah,” tambahnya.

Kunci kedua, kata Faozan, adalah ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai. Menurutnya, fasilitas yang layak akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan yang diberikan LKSA Muhammadiyah Aisyiyah. “Sehingga umat yakin dengan layanan yang diberikan LKSA Muhammadiyah Aisyiyah,” tandasnya.

Kemudian, kunci ketiga adalah sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya. Untuk itu, MPKS mendorong peningkatan kapasitas pekerja sosial melalui sertifikasi profesi.

Baca Juga  Presiden Mahasiswa Umsida Terpilih Pimpin BEM PTMAI Zona V Jatim–Bali

“Karena itulah, bersama Kementerian Sosial (Kemensos), MPKS mendorong sertifikasi profesi bagi pekerja sosial di lingkungan Muhammadiyah,” sebutnya.

Dalam sesi dialog, salah seorang peserta dari PCM Ajibarang, Wanto Tirta, menanyakan strategi agar panti asuhan dapat mandiri secara ekonomi.

Merespons pertanyaan tersebut, Faozan mendorong agar panti asuhan memiliki kemandirian ekonomi melalui usaha, sehingga tidak hanya bergantung dari para donatur.

“Panti harus punya sumber pendapatan lain selain dari donatur. Karena itu harus punya usaha ekonomi, untuk mewujudkan kemandirian panti,” jawab Faozan.

Diketahui, Wisma Patri Muda sendiri juga dikembangkan sebagai unit usaha panti yang dikelola MPKS PDM Banyumas. Moderator acara, Sismanan Tauhid, menjelaskan bahwa Wisma Patria Muda merupakan singkatan dari Panti Asuhan Putri Putra Muhammadiyah Daerah.

Adapun unit usaha yang dikembangkan antara lain layanan homestay, kos, produk Kopi Angkasa, taksi barang, Laundry-Mu, hingga budidaya ikan dan tanaman dalam ember (budidamber).

“Ini sebagai ikhtiar agar panti memiliki sumber pendapatan mandiri, sehingga tidak hanya bergantung pada donatur,” kata Sismanan.

*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *