MAKLUMAT — Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) membutuhkan pendekatan berbeda dibanding anak pada umumnya. Meski demikian, mereka tidak harus terpisah dari sistem pendidikan umum. Dengan strategi tepat, ABK bisa berkembang optimal dan berdaya saing di lingkungan inklusif.
Dilansir dari Chanelmuslim, ada tiga langkah mendasar yang wajib dilakukan orang tua dan pihak sekolah agar proses belajar ABK berjalan maksimal.
Pertama, orang tua harus aktif bekerja sama dengan sekolah untuk menggali dan mengembangkan potensi anak. Setiap anak membawa kelebihan dan kemampuan khusus yang dapat menjadi kekuatan utama menghadapi tantangan hidup. Fokus pada potensi ini akan membangun rasa percaya diri anak sekaligus memudahkan guru menyusun metode pengajaran yang sesuai.
Guru dan orang tua perlu menumbuhkan keyakinan bahwa anak memiliki keistimewaan yang tidak semua orang miliki. Ketika anak sudah unggul di bidang tertentu, keterbatasan fisik atau mentalnya tidak lagi menjadi pusat perhatian. Justru, kelebihannya mampu menginspirasi orang lain.
Kedua, orang tua wajib memperkuat aspek spiritual anak. Nilai-nilai keagamaan perlu tertanam dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari membiasakan ibadah hingga mengenalkan hafalan Al-Qur’an. Pendidikan spiritual tidak hanya mendekatkan anak kepada Tuhan, tetapi juga memberi ketenangan batin dan arah hidup yang jelas. Anak yang tumbuh dengan nilai religius sejak dini biasanya memiliki ketahanan mental lebih baik menghadapi tekanan sosial maupun keterbatasannya.
Ketiga, orang tua dianjurkan menyekolahkan ABK di sekolah umum atau sekolah inklusi. Lingkungan ini mendorong interaksi sehat antara ABK dan anak non-ABK. ABK belajar beradaptasi dengan dunia nyata, sementara anak lainnya belajar berempati dan menghargai perbedaan sejak dini.
Interaksi dua arah tersebut membentuk karakter kedua pihak. Anak non-ABK tumbuh sebagai pribadi yang tidak mudah menghakimi, tidak mudah membully, dan lebih terbuka terhadap keberagaman.
Dengan tiga strategi ini, orang tua dan sekolah tidak hanya membantu ABK tumbuh mandiri dan percaya diri, tetapi juga menciptakan lingkungan pendidikan yang adil, inklusif, dan penuh kasih sayang.***
Comments