
MAKLUMAT — Wakil Ketua PWM Jawa Timur, Muhammad Khoirul Abduh SAg MSi, menekankan pentingnya riset dalam rangka menggali, mengembangkan, dan memaksimalkan potensi lokal untuk meningkatkan ekonomi daerah.
Sebagaimana diketahui, setiap daerah diharapkan mampu memaksimalkan potensi lokalnya masing-masing. Ada banyak sekali manfaat jika hal itu mampu dilakukan. Namun, upaya menggali dan memaksimalkan potensi lokal memerlukan serangkaian langkah strategis, tak terkecuali riset atau penelitian.
Hal itu dia sampaikan ketika menjadi salah satu pembicara dalam dalam Sarasehan bertajuk ‘Meningkatkan Pendapatan Daerah Melalui Pengembangan Potensi Lokal‘ yang digelar Wakil Ketua DPRD Jatim Sri Wahyuni berkolaborasi dengan LHKP PWM Jatim, di Dewarna Hotel & Convention Bojonegoro, Jumat, (25/4/2025).
“Pertanyaannya kemudian, bagaimana kita menganalisis dan mengembangkan potensi lokal?” tanya Abduh.
“Pertama, perlu dibentuk lembaga riset lokal. Kita harus tahu, apa kekuatan daerah kita. Di Bojonegoro misalnya, ada potensi pertanian, apakah ada riset yang mengarah ke sana? Jangan sampai kita jalan tanpa arah,” lanjut pria asal Jombang itu.
Menurut Abduh, riset adalah suatu langkah yang akan meningkatkan persentase keberhasilan dalam mencapai tujuan. Terlebih, kata dia, dalam konteks menggali dan memaksimalkan potensi lokal, riset akan menjadi acuan dan panduan agar upaya yang dilakukan tidak menjadi sia-sia. Hal ini penting ditekankan, mengingat tidak sedikit yang hanya berlandaskan perkiraan-perkiraan mentah.
“Contoh menarik ada di suatu daerah di Lamongan. Dulu daerahnya kering, tandus, tanah kapur. Tapi sekarang jadi kampung durian. Bahkan durian montong bisa tumbuh di sana. Ini terjadi karena ada riset dan rekayasa teknologi. Dulu orang pikir durian hanya bisa tumbuh di dataran tinggi, tapi kini terbukti bisa dikembangkan di daerah panas,” katanya.
Abduh menegaskan, setiap daerah memiliki potensi sumber daya lokal yang luar biasa. Namun, untuk bisa memberdayakan potensi tersebut dibutuhkan analisis yang komprehensif.
Maka, lanjutnya, setiap elemen harus bisa mengidentifikasi sektor-sektor unggulan, membandingkan laju pertumbuhan sektor lokal dengan regional, hingga menganalisa hubungan antara investasi dan output lokal. Semua itu dapat dilakukan jika ditunjang oleh kegiatan riset.
Setelah upaya menggali potensi lokal dapat dilakukan, maka langkah berikutnya adalah memaksimalkannya. Abduh memaparkan bahwa jangan sampai hanya berhenti di produk mentah.
“Kedua adalah pengembangan produk turunan. Jangan hanya menjual komoditas mentah. Kalau ada durian, buat olahan, dodol durian, es krim durian, dan lain-lain. Ini akan menambah nilai ekonomi,” terang alumnus IAIN (sekarang UIN) Sunan Ampel Surabaya itu.
Abduh menekankan jika potensi lokal sudah dapat dimaksimalkan, tentu harapannya akan dapat berkontribusi pada pendapatan daerah. Ia meyakini hal itu juga bakal mendukung pembangunan daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, hingga menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Kalau potensi lokal ini dikembangkan dengan maksimal, maka kita tidak harus bergantung terus pada bantuan dari pusat maupun provinsi. Kemandirian ekonomi bisa tumbuh dari bawah. Maka saya sangat mengapresiasi agenda ini, karena kita bicara soal hal yang sangat penting, yaitu kemandirian ekonomi daerah berbasis potensi lokal,” tandas Abduh.
___________
Penulis: M Habib Muzaki