23.4 C
Malang
Minggu, Januari 5, 2025
KilasTiongkok Hadapi Lonjakan Kasus Pneumonia di Ujung Tahun 2024

Tiongkok Hadapi Lonjakan Kasus Pneumonia di Ujung Tahun 2024

pneumonia
Tiongkok mengalami lonjakan kasus pneumonia pada akhir Desember 2024.Foto:Ilustrasi Frepik via yankes.kemkes

MAKLUMATTiongkok menghadapi lonjakan pasien pneumonia di akhir tahun 2024. Rumah sakit yang semula menjadi tempat harapan kini penuh sesak dengan pasien yang tak mampu melawan serangan virus.

Anak-anak, yang biasanya riang menyambut Tahun Baru, kini terbaring lemah dengan demam tinggi dan gangguan pernapasan yang memburuk. Suasana mencekam semakin terasa saat malam Tahun Baru 2025 tiba.

Laporan dari media yang dikelola oleh Falun Gong, aboluowang dikutip pada Jumat (3/1), menyebutkan antrean panjang di ruang gawat darurat. Rumah sakit di seluruh negeri dipenuhi pasien, sebagian besar dari mereka mengalami gejala yang sangat mirip dengan flu berat.

Video yang tersebar di media sosial menunjukkan betapa padatnya rumah sakit di berbagai kota. Pada pagi hari pertama Tahun Baru 2025, antrean pasien yang menunggu pemeriksaan di rumah sakit mirip dengan antrean panjang yang biasanya terjadi saat Festival Musim Semi.

Di Rumah Sakit Anak, situasi semakin parah dengan kerumunan besar yang tak bisa dihindari. Beberapa ahli kesehatan menyebutkan bahwa beberapa virus teridentifikasi sebagai penyebab utama wabah ini, antara lain influenza A, Mycoplasma, adenovirus, dan metapneumovirus manusia.

Virus-virus ini menyerang tubuh tanpa ampun, menyebabkan demam, batuk, pilek, dan sesak napas. Namun, bahaya terbesar adalah pneumonia, yang seringkali berujung pada kegagalan pernapasan, terutama di kalangan anak-anak.

Di Shenyang, kota yang paling parah terdampak, dokter melaporkan lonjakan pasien yang sangat besar. Banyak pasien terpaksa menunggu berjam-jam, bahkan berhari-hari, untuk mendapatkan tempat tidur. Orang tua yang cemas dan kelelahan mencari alternatif pengobatan dengan membawa anak-anak mereka ke klinik-klinik kecil. Mereka bahkan harus beristirahat di tenda dan kursi lipat di halaman rumah sakit, karena ruang yang terbatas.

Seorang dokter di Jiangsu juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kemungkinan penyebaran virus baru yang dapat menyebabkan pneumonia berat dan kegagalan pernapasan. Meskipun pihak berwenang menegaskan bahwa virus ini tidak menular secepat COVID-19, lonjakan infeksi yang pesat dan tingginya angka kematian membuat masyarakat merasa cemas.

Menurut otoritas kesehatan Tiongkok, meskipun tidak ditemukan virus baru, infeksi virus saluran pernapasan akut semakin meluas, terutama di kalangan anak-anak. Influenza dan metapneumovirus manusia menjadi musuh utama yang mengancam. Kasus koinfeksi virus pun semakin banyak terjadi, memicu keraguan di kalangan masyarakat mengenai keakuratan informasi yang disampaikan oleh pemerintah.

 

spot_img

Ads Banner

Ads Banner

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer