MAKLUMAT – Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada peringatan HUT ke-79, Sabtu (5/10/2024), diminta lebih banyak mengakomodir kader-kader Muhammadiyah dalam perekrutan calon prajurit TNI. Kader Muhammadiyah dinilai telah terbukti memiliki jiwa nasionalisme yang kuat.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Blitar, Lukiarto SKM, menyampaikan hal tersebut dalam sambutannya pada Musyawarah Daerah (Musyda) ke-4 Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) di Pusdiklat HW, Jalan Kenari, Kota Blitar, Jawa Timur, Sabtu (5/10/2024).
Menurut dia, Muhammadiyah telah banyak memberikan kontribusi besar bagi negara, termasuk lewat kader-kader terbaiknya.
“Jika TNI mencari kader, seharusnya memfasilitasi kader Hizbul Wathan. Banyak tokoh nasional yang lahir dari Muhammadiyah, termasuk Panglima Besar Jenderal Soedirman, yang memimpin perang gerilya,” ujarnya.
Lukiarto menambahkan, nasionalisme kader Muhammadiyah tidak perlu diragukan lagi. Selain Jenderal Soedirman, Kasman Singodimedjo, seorang Komandan PETA Jakarta, juga turut berperan dalam pengamanan upacara pembacaan Proklamasi 17 Agustus 1945.
“Muhammadiyah selalu memberikan yang terbaik untuk bangsa ini, termasuk dalam hal pengkaderan yang sudah terbukti dari sejarah perjuangan,” imbuh Lukiarto. Sambutannya mendapat tepuk tangan meriah dari para undangan yang hadir.
Hizbul Wathan Gelar Musyda dan Jambore di Blitar
Hizbul Wathan Kwartir Daerah (Kwarda) Kota Blitar menggelar Musyda ke-4 bersamaan dengan jambore kepanduan yang diikuti sekitar 150 peserta.
Kegiatan ini berlangsung di lahan seluas 1.500 meter persegi yang merupakan tanah wakaf dari dr. Sukardi, seorang spesialis anak di Kota Blitar.
Ketua Kwartir Wilayah Hizbul Wathan, Fathurahim Suhadi, menyambut baik pidato Lukiarto. Menurutnya, pengkaderan di Muhammadiyah sudah berlangsung lama dan sistematis, baik dalam pendidikan formal maupun non-formal.
“Pengkaderan di Muhammadiyah dimulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Selain itu, terdapat pula pengkaderan non-formal melalui Hizbul Wathan, Tapak Suci, dan IMM,” ungkap Faturahim.
Ia menambahkan bahwa kegiatan Musyda ke-4 ini merupakan bagian dari proses pengkaderan di Hizbul Wathan. Di Jawa Timur, proses pengkaderan ini dilakukan melalui program Jaya Melati 1 dan Jaya Melati 2.
Kota Kediri Sumbang Bibit Pohon
Selain dari Kota Blitar, jambore kali ini juga dihadiri peserta dari Kwartir Daerah (Kwarda) Kota Kediri, Trenggalek, dan beberapa daerah sekitarnya. Salah satu kontribusi penting dari Kwarda Kota Kediri adalah sumbangan 350 bibit tanaman obat kepada Kwarda Kota Blitar. Bibit tersebut didapatkan dari Kebun Bibit Wahyu Alam, Kota Kediri.
“Kami berpikir apa yang bisa kami bantu untuk kegiatan ini, dan akhirnya muncul ide untuk menyumbangkan bibit tanaman obat,” kata Dani Setiawan, anggota Kwarda HW Kota Kediri.
Bibit yang disumbangkan antara lain pohon ketapang, asam, pohon Bung Karno, beringin/ ficus, cendana, dan purwoceng. Dani menambahkan bahwa pohon ficus cocok ditanam di area perkemahan karena memiliki akar yang kuat.
Ketua Kwartir Daerah Hizbul Wathan Kota Blitar, Gunawan, menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Kwarda Kota Kediri serta pihak-pihak lain yang telah mendukung terselenggaranya jambore dan Musyda ke-4 ini.
“Kami tidak menyangka mendapatkan bantuan bibit tanaman obat ini. Kami juga berterima kasih kepada RSI Aminah dan RSU Aminah yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini,” tutup Gunawan.