MAKLUMAT — Ketua Komisi A DPRD Jawa Timur Dedi Irwansa, menyampaikan duka mendalam atas musibah yang menimpa Pondok Pesantren (Pompes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Dedi mengajak masyarakat untuk mendoakan korban yang wafat agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, serta berharap kesembuhan bagi yang terluka.
“Doa kami menyertai seluruh keluarga korban. Semoga mereka diberi kekuatan dan ketabahan menghadapi ujian berat ini,” ujarnya di DPRD Jatim, Kamis (2/10/2025).
Anggota DPRD Jatim Dapil Sidoarjo ini menegaskan, musibah ini bukan hanya duka keluarga pesantren, tetapi juga duka bersama masyarakat. Pesantren bukan sekadar tempat belajar, tapi juga benteng moral bangsa.
Karena itu, setiap peristiwa tragis di lingkungan pesantren harus menjadi perhatian semua pihak.
Dedi menyerukan pentingnya sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk memastikan keselamatan santri.
“Kita harus belajar dari setiap peristiwa. Keselamatan santri dan tenaga pendidik adalah prioritas. Pemerintah harus hadir memberikan perhatian serius agar kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.
Selain empati, Dedi menekankan musibah ini sebagai momentum untuk memperkuat solidaritas sosial. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat bergandeng tangan, meringankan beban para korban, dan menunjukkan rasa persaudaraan yang nyata.
“Inilah saatnya solidaritas sosial tidak hanya sekadar slogan, tapi tindakan nyata,” tambahnya.
Dedi berkomitmen mengawal pemulihan korban, baik secara fisik maupun psikologis. Ia juga mendorong aparat terkait untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh, memastikan keamanan bangunan dan fasilitas pendidikan di pesantren.
“Pesantren adalah rumah kedua bagi para santri. Kita wajib menjaganya agar tetap aman, nyaman, dan layak huni. Dengan kebersamaan, musibah ini bisa menjadi momentum memperkuat pesantren ke depannya,” pungkas Dedi.
Musibah Pondok Pesantren Al Khoziny ini menjadi pengingat bahwa kepedulian, doa, dan solidaritas adalah kekuatan besar untuk membantu para korban dan menjaga kelangsungan pendidikan pesantren di Jawa Timur.