22.1 C
Malang
Sabtu, Januari 4, 2025
RagamTren 'Sad Beige Mom' Viral, Dosen UMM: Orang Tua Jangan Egois!

Tren ‘Sad Beige Mom’ Viral, Dosen UMM: Orang Tua Jangan Egois!

Sad Beige Mom
Fenomena parenting ‘Sad Beige Mom’ menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dosen UMM Prof Iswinarti mengingatkan kepada ibu-ibu muda bahwa pemilihan warna bervariasi sangat penting untuk mendukung simulasi visual dan perkembangan kognitif anak sejak dini. Foto:Klik Dokter

MAKLUMAT — Fenomena parenting Sad Beige Mom tengah menjadi topik panas di media sosial. Istilah ini mengacu pada orang tua yang memilih warna-warna lembut seperti beige, putih, dan krem sebagai gaya estetika utama dalam pengasuhan anak.

Meski terlihat klasik dan bersih, tren ini memicu perdebatan terkait dampaknya pada perkembangan anak, terutama dari segi psikis dan kognitif.

Dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof. Dr. Iswinarti, M.Si., turut angkat bicara mengenai tren ini. Ia menegaskan bahwa pemilihan warna yang bervariasi sangat penting untuk mendukung stimulasi visual dan perkembangan kognitif anak sejak dini.

“Pada usia 2-3 bulan, penglihatan bayi lebih responsif terhadap warna cerah atau kontras tinggi seperti hitam, putih, merah, dan kuning. Warna-warna ini membantu menstimulasi mata dan telinga mereka,” ujar Iswinarti.

 Sad Beige Mom
Dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof. Dr. Iswinarti, M.Si. Foto:Humas UMM

Pentingnya Variasi Warna dalam Pengasuhan

Seiring bertambahnya usia, anak mulai memasuki fase perkembangan kognitif, di mana mereka belajar mengenali dan mengklasifikasi warna. Warna dasar seperti merah, kuning, dan hijau menjadi fondasi bagi anak untuk memahami kombinasi warna pelangi di tahap berikutnya.

“Jika anak hanya diberikan satu warna, terutama yang kurang menarik perhatian, maka stimulasi kognisinya cenderung kurang optimal,” tambah Iswinarti.

Ia juga menjelaskan bahwa setiap warna memiliki representasi emosional. Misalnya, warna cerah menggambarkan keceriaan, sementara hitam sering diasosiasikan dengan kesedihan. Variasi warna menjadi kunci dalam merangsang emosi positif pada anak.

Orang Tua Harus Bijak

Menanggapi istilah ‘sad’ dalam tren ini, Iswinarti menganggapnya terlalu berlebihan. Namun, ia menekankan bahwa orang tua harus berhenti memaksakan preferensi pribadi kepada anak, karena hal ini dapat mengganggu perkembangan psikis dan kognitif mereka.

“Orang tua tidak boleh egois dengan memaksakan kehendaknya kepada anak. Stimulasi emosi yang baik dalam parenting sangat penting untuk mendukung perkembangan anak secara optimal,” tegasnya.

Sebagai penutup, Iswinarti mengimbau para orang tua untuk lebih bijak dalam memilih metode pengasuhan, termasuk aspek estetika seperti warna. Ia menekankan pentingnya menerapkan variasi warna untuk menunjang stimulasi perkembangan anak.

Tren boleh datang dan pergi, tetapi yang utama adalah memberikan yang terbaik untuk tumbuh kembang si kecil!

spot_img

Ads Banner

Ads Banner

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer