MAKLUMAT — DPW PAN Jawa Tengah mulai tancap gas menuju Pemilu 2029. Mengusung tajuk Road to Win 2029, ratusan kader dan simpatisan PAN menggelar konsolidasi di Semarang, Ahad (27/7/2025).
Kegiatan ini menjadi langkah awal konsolidasi internal pasca-didapuknya Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sebagai Ketua DPW PAN Jawa Tengah.
Dalam arahannya, Trenggono menyampaikan pentingnya membangun struktur partai dari bawah sebagai fondasi menuju kemenangan.
“Kami akan berkeliling ke setiap DPD, bahkan sampai ke tingkat desa, sebagaimana arahan dari Sekjen,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima Maklumat.id, Senin (28/7/2025).
Ia juga menegaskan target besar PAN Jawa Tengah di Pemilu mendatang, yakni menambah perolehan kursi DPR RI dari tiga menjadi sepuluh kursi. “Kami ditugaskan oleh DPP untuk menambah kursi menjadi 10. Sekarang baru tiga,” ungkap Trenggono.
Sementara itu, Sekretaris DPW PAN Jateng, Sunarmin, menyampaikan bahwa Trenggono sangat bersyukur atas kepercayaan yang diberikan partai untuk memimpin wilayah strategis. Dengan posisinya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Trenggono diyakini dapat memaksimalkan potensi wilayah, khususnya di sektor pesisir.
“Salah satu program prioritas beliau adalah penguatan Koperasi Nelayan Merah Putih. Ini merupakan sinergi dengan Koperasi Desa Merah Putih untuk meningkatkan daya sirkulasi ekonomi masyarakat pesisir,” katanya.
PAN Jateng, lanjutnya, juga membuka ruang kolaborasi dengan partai lain demi pembangunan daerah, namun tetap menargetkan pencapaian kursi legislatif di tiap daerah pemilihan.
“Ada 10 daerah pemilihan di Jateng. Kami bertekad agar masing-masing dapil bisa menghasilkan satu anggota DPR RI dari PAN,” tambah Sunarmin.
Siap Mundur Jika Gagal Dapat Kursi
Lebih lanjut, Trenggono menegaskan bahwa tidak ada ruang bagi pengurus daerah yang gagal menghadirkan keterwakilan PAN di DPRD. Ia menyerukan kaderisasi hingga ke akar rumput dan memberikan peringatan tegas kepada pengurus daerah.
Bahkan, ia mewanti-wanti jika ada DPD yang gagal mendapatkan kursi dalam Pemilu, maka ia meminta agar Ketua DPD-nya mengundurkan diri atau harus dimundurkan.
“Jika ada DPD yang tidak mampu menghadirkan kursi DPRD, maka ketuanya harus legowo untuk mundur, sebelum dimundurkan,” tegasnya.
Trenggono menilai, konsolidasi ini sebagai momentum kebangkitan PAN di Jawa Tengah. “Kalau hanya melihat pelangi dari jauh lalu hilang, kita kehilangan momentum. Saya lebih suka turun langsung, keliling, dan menyapa semua kader,” tuturnya.
Sementara itu, Sekjen PAN Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, menegaskan bahwa Jawa Tengah menjadi prioritas khusus DPP PAN. Konsolidasi ini disebut sebagai pondasi awal memperkuat barisan menuju kontestasi politik yang lebih besar.
“Konsolidasi ini harus menjadi sarana untuk memperkuat partai, agar ke depan bisa lebih baik dan berkembang,” singkatnya.