22.4 C
Malang
Jumat, Maret 21, 2025
RamadanTuntunan I’tikaf di 10 Hari Terakhir Ramadan, Ini Hal-hal yang Perlu Diketahui

Tuntunan I’tikaf di 10 Hari Terakhir Ramadan, Ini Hal-hal yang Perlu Diketahui

I’tikaf
Ilustrasi pelaksanaan i’tikaf pada 10 hari terakhir Ramadan. Foto:Muhammadiyah

MAKLUMATI’tikaf menjadi salah satu ibadah yang dianjurkan bagi umat Islam, terutama pada 10 hari terakhir bulan Ramadan. Ibadah ini dilakukan dengan berdiam diri di masjid untuk memperbanyak amalan guna mendekatkan diri kepada Allah.

Dalam Islam, i’tikaf memiliki dasar yang kuat dalam Al-Quran dan hadis. Surat Al-Baqarah ayat 187 menyebutkan bahwa i’tikaf dilakukan di masjid dan orang yang menjalankannya dilarang berhubungan suami istri. Hadis riwayat Aisyah ra. dalam Shahih Muslim juga menyebutkan bahwa Rasulullah Saw. rutin melaksanakan i’tikaf hingga wafat.

Menurut buku Tuntunan Ramadhan yang diterbitkan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, i’tikaf merupakan aktivitas berdiam diri di masjid dalam waktu tertentu dengan melakukan ibadah tertentu demi meraih ridha Allah.

Waktu dan Tempat

Pelaksanaan i’tikaf dapat bervariasi. Sebagian ulama, seperti Al-Hanafiyah, memperbolehkan i’tikaf dalam durasi singkat. Sementara itu, Al-Malikiyah menetapkan minimal waktu i’tikaf adalah satu hari satu malam.

Tempat i’tikaf juga menjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama. Al-Hanafiyah mensyaratkan masjid yang memiliki imam dan muadzin tetap, sedangkan Al-Hanabilah membolehkan i’tikaf di masjid yang digunakan untuk shalat berjamaah meskipun bukan masjid tempat salat Jumat.

Syarat dan Amalan

I’tikaf hanya sah jika dilakukan oleh seorang Muslim yang sudah baligh, memiliki niat jelas, serta dilakukan di dalam masjid. Tidak ada kewajiban untuk berpuasa selama i’tikaf, sehingga orang yang tidak berpuasa tetap dapat menjalankannya.

Selama i’tikaf, seseorang dianjurkan memperbanyak ibadah, seperti membaca Al-Quran, berdzikir, shalat sunnah, dan mempelajari ilmu agama. Dilarang keluar dari masjid kecuali karena keperluan mendesak, seperti buang air atau mandi.

Mengenai suasana i’tikaf, tidak ada aturan khusus yang mengharuskan pengaturan pencahayaan atau kondisi tertentu. Kekhusyukan dalam ibadah lebih bergantung pada niat dan amalan yang dilakukan.

Dengan memahami tuntunan yang sesuai dengan ajaran Rasulullah Saw., diharapkan umat Islam dapat menjalankan i’tikaf dengan baik dan meraih keberkahan di bulan Ramadan.***

Ads Banner

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT

ARTIKEL LAINNYA

Populer