MAKLUMAT – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), anak perusahaan Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), mulai melakukan uji coba sistem baru untuk mengatasi antrean truk di terminal. Sistem bernama Terminal Booking System (TBS) ini disosialisasikan kepada pengguna jasa dan sejumlah asosiasi mitra strategis seperti ALFI, GPEI, GINSI, ORGANDA, APTRINDO, dan LOGINDO, dalam acara yang digelar di Java Meeting Room TPS, Kamis (3/7).
TBS dirancang untuk mengatur jadwal kedatangan truk melalui sistem time slot, sehingga arus kendaraan ke terminal bisa lebih merata dan terkendali. Waktu antre yang dikenal sebagai Truck Round Time (TRT) diharapkan bisa dipangkas secara signifikan. Dengan begitu, efisiensi logistik meningkat dan biaya operasional pengguna jasa bisa ditekan.
Direktur Operasi TPS, Noor Budiwan, menjelaskan bahwa sistem ini merupakan bagian dari konsep terminal modern yang mengedepankan layanan cepat, terencana, dan efisien. “Selama ini truk banyak datang pada jam padat, pukul 16.00 hingga 24.00. Dengan TBS, ritme kedatangan bisa lebih merata, sehingga proses pelayanan lebih lancar dan nyaman,” terang Noor Budiwan dalam keterangan resmi, Sabtu (5/7/2025).
Kepala Bidang Lalu Lintas, Angkutan Laut dan Kepelabuhanan KSOP Utama Tanjung Perak, Nanang Afandi, juga memberikan apresiasi atas inisiatif TPS. Menurutnya, sistem ini harus didukung semua pelaku usaha logistik agar distribusi nasional bisa lebih optimal. “Kami mengimbau para pengusaha menyesuaikan jam operasional dengan layanan terminal yang sekarang buka 24/7,” ujarnya.
Time Slot Dipangkas Jadi 4 Jam
Uji coba TBS akan dimulai Senin, 7 Juli 2025 pukul 09.00 WIB. Time slot yang sebelumnya 8 jam, kini dipersingkat menjadi 4 jam, sebagai bentuk simulasi pola operasional baru. Untuk membantu pengguna jasa selama masa uji coba, TPS telah menyiapkan layanan helpdesk 24 jam melalui telepon (031) 320 2020 atau email [email protected].
Ketua DPW ALFI Jatim, Sebastian Wibisono, menyambut baik sistem ini dan menyebutnya sebagai langkah besar untuk meningkatkan efisiensi logistik. Hal senada disampaikan Ketua DPC APTRINDO Surabaya, Wayan Sumadita, dan Ketua Klub LOGINDO Jatim, Christin Adni Susilowati. Menurut mereka, sistem ini akan memudahkan pelaku usaha angkutan barang, mengurangi antrean, dan mempercepat layanan terminal.
Sepanjang tahun 2024, TPS mencatat arus peti kemas sebesar 1.584.774 TEUs. Hingga semester I 2025, volume tercatat 768.518 TEUs. TPS juga masih menjadi pemimpin pasar peti kemas internasional di Pelabuhan Tanjung Perak, dengan pangsa pasar sebesar 83 persen. Upaya ini menjadi bagian dari komitmen TPS untuk terus berinovasi dan menghadirkan layanan terminal yang andal dan modern.***