27.3 C
Malang
Rabu, Desember 18, 2024
RagamUMKM Pesantren Mulai Jajaki Era Digital

UMKM Pesantren Mulai Jajaki Era Digital

PWNU Jatim mendorong peran UMKM pesantren mengambil peran di bisnis digital. foto: dok.Aloha Institute

MAKLUMAT – Puluhan pelaku UMKM pesantren menerima pelatihan strategi digital business guna menghadapi era teknologi informasi, Ahad (15/12/2024). Peserta yang mengikuti agendan ini merupakan perwakilan dari sejumlah pesantren anggota Rabithah Ma’had Islamiyah (RMI) dari Surabaya dan Sidoarjo.

Penyelenggaraan kegiatan bertajuk ‘Meningkatkan UMKM Pesantren dalam Menghadapi Era Digital’ di kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.

Wakil Ketua PWNU, Noor Shodiq Askandar mengatakan bahwa semangat dari kegiatan ini mendorong UMKM pesantren tidak ketinggalan dari berbagai lini sektor usaha di era digital.

Semangat Membangun Usaha

“Spiritnya seperti itu (UMKM pesantren), harus bisa bersaing dengan usaha lain yang sudah ‘berlari’. Ini sekaligus penguatan ekonomi digital pesantren ke depan,” katanya dalam sambutan pembukaan.

Menurutnya, beban pengurus pesantren saat ini memang berat. Dari aspek sosial harus memutar cara bagaimana agar santri tetap bisa mengaji. Di sisi lain juga harus berpikir bagaimana pondok pesantren bisa hidup.

Ia tidak menampik saat ini cukup banyak pesantren yang sudah memiliki usaha. Namun tata kelola usaha butuh sentuhan guna meningkatkan daya saing.

Peran Pesantren dalam Bisnis Digital

Kegiatan ini hasil kolaborasi antara lembaga pegiat literasi digital, Aloha Institute dan PWNU Jatim yang mendapat dukungan dari Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia).

Direktur Aloha Institute Muhammad Taufiq menilai, di tengah tantangah era digital saat ini peran UMKM pesantren harus lebih inovatif. Ia berharap ekonomi digital tumbuh seiring dengan menguatnya ekosistem usaha pondok pesantren.

“Harapannya, agar kawan-kawan pengelola UMKM di pesantren bisa lebih adaptif dengan kondisi ekonomi saat ini,” jelas alumni Ponpes Tebu Ireng, Jombang ini.

Program Pendampingan

Sementara itu, Head of Public Affair CCEP Indonesia, Dhedy Adi Nugroho berharap kegiatan pengembangan UMKM pesantren bisa berlanjut.

“Tidak berhenti di sini, akan kami buatkan grup WhatsApp, untuk berdiskusi dan pengembangan teman-teman semuanya. Ada pendampingan, dan semoga bisa pelatihan ini memiliki tindak lanjut ke depannya,” ujarnya.

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer