UMM dan Baitul Arqam Membangun SDM dari Dalam

UMM dan Baitul Arqam Membangun SDM dari Dalam

MAKLUMAT – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menggelar Baitul Arqam, sebagai ruang penguatan ideologi dan pembentukan karakter keislaman. Kegiatan yang berlangsung di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) UMM ini diikuti 35 dosen dan tenaga kependidikan selama 5-9 Mei 2025.

Selain menghadirkan materi keislaman dan kepemimpinan, kegiatan ini mendorong para peserta merefleksikan ulang makna menjadi bagian dari UMM dan Muhammadiyah.

Rektor UMM, Prof. Dr. Nazaruddin Malik M.Si, menegaskan pentingnya mengenali identitas kelembagaan. Ia mendorong peserta untuk tidak hanya memahami sistem institusi, tetapi juga berkontribusi melalui penguatan karakter dan kreativitas personal.

Ikatan Emosional Institusi dan Jati Diri

“Kita harus mengenal rumah sendiri, yaitu UMM dan Muhammadiyah,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa keberhasilan institusi bergantung pada manusia, bukan semata sistem.

Bahwa sumber daya manusia (SDM) yang mau belajar, berkembang, dan berevolusi akan menjadi kunci utama,” tegasnya.

Selama program berlangsung, peserta mengikuti sejumlah sesi mulai dari pemahaman ideologi Muhammadiyah, penguatan nilai Islam berkemajuan, pelatihan kepemimpinan, hingga aktivitas spiritual dan refleksi diri.

Universitas Muhammadiyah Malang merancang sesi-sesi tersebut secara partisipatif dan kontekstual. Harapannya agar peserta aktif menjadi aktor utama proses transformasi.

Penguatan Value dan Prinsip Muhammadiyah

Wakil Rektor V UMM, Prof. Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si, menekankan latar belakang peserta yang beragam merupakan kekuatan. Menurutnya, proses penyamaan value melalui Baitul Arqam menjadi kunci membangun ekosistem kampus yang sejalan dengan prinsip Muhammadiyah.

Baca Lainnya  Polemik Tuyul, Tuak, Beer, Wine Halal, Begini Tanggapan Wakil Ketua PWM Jatim

“Muhammadiyah memiliki ideologi sendiri. Ketika bapak-ibu masuk ke UMM, kita menyamakan nilai agar menjadi mentari-mentari yang menyinari masyarakat,” ungkapnya.

Baitul Arqam tak hanya menyuguhkan muatan ideologis. Peserta juga membangun ikatan emosional yang kuat satu sama lain.

Strategi Peroleh SDM Unggul

Kepala Pusdiklat PSDM UMM, Zen Amiruddin, menyatakan suasana kekeluargaan sebagai penentu kenyamanan dan keberhasilan program. “Kalau saling membuka diri dan memahami satu sama lain, rasa nyaman akan muncul,” jelasnya.

Hal ini bukan isapan jempol. Sejumlah peserta menyampaikan kesan positif terhadap transformasi yang dialami. Sebab, Baitul Arqam memberi ruang untuk mengenal kembali makna menjadi bagian dari UMM. “Kegiatan ini menguatkan ideologi sekaligus mempererat relasi antarsivitas,” ungkap salah satu peserta.

Kegiatan ini bukan agenda seremonial. UMM menggunakan Baitul Arqam sebagai strategi jangka panjang membentuk SDM unggul dan berakhlak. Output-nya jelas, peserta memiliki semangat baru dalam berkontribusi membangun kampus dan masyarakat berbasis nilai-nilai Muhammadiyah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *