MAKLUMAT — Suasana haru menyelimuti Wisuda ke-119 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang digelar di Dome UMM pada Selasa (2/9/2025). Sebanyak 3.046 wisudawan dikukuhkan pada momen penuh kebanggaan tersebut. Namun, di tengah kebahagiaan terselip duka mendalam atas kepergian almarhum A. Ghozi Mubarok, mahasiswa inspiratif sekaligus influencer pendidikan yang meninggal dunia sebelum hari wisudanya.
Sebagai bentuk penghormatan, UMM tetap menganugerahkan gelar kelulusan secara anumerta bagi almarhum Ghozi. Tidak hanya itu, kampus juga memberikan apresiasi berupa beasiswa dalam bentuk pengembalian biaya studi selama masa kuliahnya.
Sahabat karib yang juga sesama influencer pendidikan, Danang Giru Sadewa, memberikan kesaksian menyentuh tentang kepribadian dan sosok Ghozi.
“Dikenal penuh tawa, ternyata almarhum menyimpan sakit yang tak banyak diketahui. Meski singkat, hidupnya memberi makna besar bagi sesama. Gelar anumerta ini bukan sekadar penghargaan, melainkan bukti kerja kerasnya untuk UMM,” ujarnya.
Ghozi sendiri memang dikenal sebagai sosok yang gigih menyerukan pentingnya pendidikan bagi semua kalangan. Ia kerap diundang sebagai pembicara di berbagai kampus, serta memimpin tim digital UMM yang banyak menghasilkan konten pendidikan berkemajuan.
Rektor UMM Prof Dr Nazaruddin Malik MSi, menyampaikan penghormatan khusus bagi Ghozi. Menurutnya, Ghozi adalah inspirasi bagi seluruh sivitas akademika UMM, khususnya mereka yang diwisuda kali ini.
“Ghozi telah menjadi inspirasi kita semua. Maka, hari ini UMM memberikan penghargaan tertinggi dengan mengukuhkannya menjadi wisudawan anumerta. Ghozi sah menyandang gelar sarjana hubungan internasional,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Nazar—panggilan akrabnya—juga menekankan pentingnya para lulusan memiliki sense of ownership atau rasa kepemilikan, agar mampu menjadi solution provider bagi bangsa. Ia menandaskan, pendidikan di UMM tidak hanya mencetak lulusan cerdas secara akademik, melainkan juga berkarakter tangguh, adaptif, kolaboratif, serta berlandaskan nilai-nilai etika dan kepedulian sosial Muhammadiyah.
“Transformasi sumber daya manusia ini sangat penting untuk melahirkan generasi new collar workers—lulusan yang adaptif, kuat, dan siap tumbuh bersama teknologi. Harapannya, alumni UMM dapat menjadi pribadi yang membanggakan, memiliki daya tahan mental, serta tetap berpegang pada ketakwaan kepada Allah Swt,” tandasnya.
Comments