MAKLUMAT – Sirine bersuara dari menara container crane (CC) dan rubber tyred gantry (RTG). Tiga kapal asing yang sedang bersandar—MV. KMTC Incheon, MV. Monica, dan MV. Xin Yan Tai—ikut menyalakan sirinenya. Tepat pukul 10.00 WIB, suara itu bersahutan menandai detik-detik proklamasi, pada 17 Agustus 2025.
Bukan di alun-alun kota atau halaman kantor pemerintahan. Upacara bendera ini berlangsung di dermaga internasional PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), anak usaha Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP). Di sela shift briefing, para pekerja yang tengah berjaga menegakkan hormat pada Sang Merah Putih.
“Melalui peringatan ini, kami ingin menumbuhkan rasa kebanggaan, kebersamaan, serta semangat positif bagi seluruh insan TPS,” ujar Sekretaris Perusahaan TPS, Erika Asih Palupi.
Sejak awal Agustus 2025, TPS sudah menyulut semarak kemerdekaan lewat tema “Satu Dermaga, Satu Jiwa Merdeka.” Pekerja dari berbagai direktorat terlibat dalam pertandingan mini soccer, perlombaan khas 17-an seperti tarik ulur, gebyur banyu, hingga karung glundung.
Puncak keriangan itu ditutup pentas seni bertema “Ekspresikan Merdekamu.” Drama musikal tentang peristiwa menjelang proklamasi hingga pementasan tarian Nusantara di tengah keriuhan terminal. Kreativitas pekerja menjadi cara lain mengisi makna kemerdekaan.
Merdeka dan Hijau
TPS juga merayakan kemerdekaan dengan cara yang lebih senyap, tapi tak kalah penting: menanam pohon. Pada 15 Agustus 2025, direksi dan 50 pekerja ikut serta dalam program penghijauan bertema “High Plantation, Zero Emission.”
Sejak 2023, lebih dari 2.000 bibit pohon telah ditanam. Dari jenis penyerap polutan hingga pohon buah, semua dipilih untuk fungsi ekologis dan manfaat sosial. “Kami ingin berkontribusi nyata dalam pengurangan emisi karbon dan meningkatkan kualitas udara di kawasan terminal,” jelas Erika.
Peringatan kemerdekaan ini datang bersamaan dengan catatan positif kinerja perusahaan. Pada 2024, arus peti kemas yang dilayani TPS mencapai 1.584.774 TEUs. Hingga Juli 2025, throughput sudah menembus 908.136 TEUs. TPS masih mendominasi pasar internasional dengan pangsa pasar 83 persen di Pelabuhan Tanjung Perak.
“Pencapaian ini menunjukkan kepercayaan pelanggan terhadap layanan kami, sekaligus motivasi untuk menghadirkan layanan yang andal, berdaya saing, dan berkelanjutan,” tutup Erika.
Makna di Dermaga
Upacara bendera di dermaga TPS bukan sekadar formalitas tahunan. Ia menjadi simbol: di tengah kesibukan logistik global, ada ruang untuk merayakan identitas kebangsaan. Bahkan, solidaritas kapal asing yang ikut membunyikan sirine menegaskan bahwa kemerdekaan punya gema lintas batas.
TPS merayakan HUT ke-80 RI dengan cara mereka sendiri: menjaga ritme bongkar muat, menanam pohon, sekaligus berdiri tegak di bawah Merah Putih.