MAKLUMAT — Sekretaris Fraksi PAN DPRD Provinsi Jawa Timur, Abdullah Abu Bakar, mengusulkan kepada Gubernur Jatim agar tidak lagi menggunakan APBD Provinsi untuk menambah modal Bank UMKM.
Ia menilai, tambahan modal sebaiknya diambil dari bank yang juga merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), seperti Bank Jatim.
“PAN mengusulkan kepada Gubernur dan Pemprov Jatim, bahwasannya penambahan modal Bank UMKM jangan lagi diambilkan dari APBD Provinsi Jatim. Lebih baik bekerjasama dengan Bank Jatim yang sama-sama BUMD,” ujar Abu, dilansir Amanat News Jumat (23/5/2025).
Abu mengungkapkan bahwa selama ini setiap kali modal Bank UMKM habis, selalu meminta tambahan dari APBD, yang berdasarkan nota penjelasan Gubernur Jatim dalam Rapat Paripurna DPRD Jatim pada 14 Mei lalu, menyebut penyertaan modal Pemprov Jatim kepada PT Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Jatim (Perseroda) atau Bank UMKM Jatim sudah mencapai Rp 500 miliar.
Kerja Sama dengan Sesama BUMD
Lebih lanjut, menurut mantan Wali Kota Kediri itu, kedua BUMD tersebut sama-sama memiliki produk yang mendukung pemberian kredit mikro. Ia menilai, keduanya bisa bekerja sama dengan skema pembiayaan yang lebih efisien.
“Mereka bisa bekerjasama, misalnya Bank UMKM meminjam ke Bank Jatim dengan bunga rendah lalu diedarkan oleh Bank UMKM,” terang Abu.
Selain itu, Abu menyebut bahwa langkah tersebut akan mengurangi beban APBD Jatim, sehingga anggaran daerah masih bisa dialokasikan untuk berbagai program kesejahteraan masyarakat.
“Sehingga APBD Jatim tetap masih berjalan dengan baik, masih bisa kita gunakan untuk membiayai anak-anak sekolah, anak yang kurang mampu, dan mengembangkan bermacam program untuk kesejahteraan masyarakat Jatim,” jelasnya.
Mendorong Optimalisasi BUMD
Pria yang menjabat di Komisi C DPRD Jatim itu menambahkan, usulan tersebut juga diharapkan dapat mendorong BUMD bekerja lebih optimal dalam mencari keuntungan yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.
“Saya pikir itu masukan yang masuk akal, dan ini adalah salah satu upaya untuk mendorong BUMD melakukan hal yang sama dan bekerja lebih baik lagi untuk mencari keuntungan yang digunakan untuk kesejahteraan seluruh warga Jatim,” pungkas Abu.