MAKLUMAT — Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mengaku khawatir terhadap kasus kecanduan judi online (judol) di kalangan anak-anak dan remaja. Menurutnya, fenomena tersebut telah mencapai tahap yang mengkhawatirkan dan berpotensi merusak masa depan generasi muda.
Ia juga menyoroti tindakan nekat anak-anak yang sampai mencuri barang-barang, meskipun nilainya tidak besar, namun berpotensi merusak karakter generasi muda sebagai penerus masa depan.
“Barang yang dicuri memang tidak mahal, tapi ini membuat keluarganya panik karena kecanduannya sudah pada taraf membahayakan,” ujar Emil, dilansir dari Antara, Kamis (22/5/2025).
Anak Dirawat di Menur Akibat Kecanduan Judi Online
Ketika mengunjungi RSJ Menur pada Rabu (21/5/2025), Emil mengaku prihatin, sebab ia juga mendapati salah seorang anak yang terpaksa dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) lantaran kecanduan berat terhadap judi online.
Bahkan, anak tersebut nekat mencuri barang milik tetangga untuk mendapatkan modal bermain. Karena kondisinya semakin memburuk dan tidak terkendali, pihak keluarga akhirnya membawa sang anak ke rumah sakit jiwa untuk mendapatkan perawatan intensif.
“Banyak orang tua mungkin belum menyadari bahwa anak mereka sebenarnya sudah membutuhkan bantuan profesional,” tambah Emil.
Fenomena Gunung Es dan Langkah Pemprov Jatim
Emil menilai kasus seperti ini kemungkinan hanya bagian kecil dari persoalan yang lebih besar. Ia menyebut hal itu sebagai fenomena gunung es, di mana kasus yang muncul ke permukaan hanya sebagian kecil dari jumlah sebenarnya.
Selain judi online, Emil juga menyoroti bahaya kecanduan game online yang tak kalah merusak, terutama jika anak-anak tidak mendapat pendampingan dan kontrol dari orang tua maupun lingkungan sekolah.
Lebih jauh, Emil menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim mendorong peningkatan kesadaran orang tua dan institusi pendidikan terhadap ancaman kecanduan digital.
“Penting untuk ada edukasi sejak dini, pendampingan yang konsisten, dan kesadaran kolektif bahwa ini bukan sekadar kenakalan remaja, tapi masalah kesehatan mental yang serius,” tegas politisi Partai Demokrat itu.
Selain itu, Emil juga menyerukan kolaborasi antara dinas pendidikan, kesehatan, hingga aparat penegak hukum untuk membangun sistem pencegahan yang terstruktur dalam menghadapi maraknya judi daring di kalangan usia muda.