Wakaf Baitul Asyi Kembali Disalurkan: Jemaah Haji Aceh Terima SAR 2.000 di Makkah

Wakaf Baitul Asyi Kembali Disalurkan: Jemaah Haji Aceh Terima SAR 2.000 di Makkah

MAKLUMAT — Kabar gembira menyelimuti para jemaah haji asal Aceh. Seperti tahun-tahun sebelumnya, mereka kembali menerima manfaat dari wakaf legendaris Baitul Asyi. Tahun ini, setiap jemaah mendapatkan bantuan sebesar SAR 2.000 atau sekitar Rp8,6 juta, naik dari tahun sebelumnya yang hanya SAR 1.500.

Proses pembagian kembali dilakukan bertahap di salah satu hotel jemaah di wilayah Misfalah, Makkah, usai salat berjemaah, Jumat (23/5/2025). Para jemaah terlihat tertib mengantre sambil menyerahkan kartu penerima wakaf kepada petugas haji sebelum menerima uang tunai dari pengurus wakaf.

Jemaah haji dari Embarkasi Aceh (BTJ), yang tahun ini berjumlah 4.738 orang, secara keseluruhan akan menerima manfaat dari wakaf Baitul Asyi ini.

Salah satu jemaah, Alrayyan asal Aceh Barat, mengungkapkan rasa syukur dan bangganya bisa merasakan manfaat dari wakaf yang telah diwariskan sejak ratusan tahun lalu.

“Saya menerima dari Baitul Asyi dengan penuh syukur. Orang Aceh masih bisa memberi untuk orang Aceh meski sudah berada jauh dari kampung halaman. Alhamdulillah,” ucap Alrayyan haru.

Senada, jemaah lainnya asal Gayo Lues, Sapri Samsudin Sabil, mengatakan bahwa uang tersebut akan ia manfaatkan untuk sedekah dan keperluan ibadah dam.

“Uang ini bisa kami pakai untuk hal-hal baik, seperti sedekah dan membayar dam karena kami berhaji tamattu,” jelasnya.

Wakaf Baitul Asyi berasal dari Habib Bugak Asyi, seorang ulama dan saudagar asal Aceh yang datang ke Makkah sekitar tahun 1809 M. Ia membeli tanah di sekitar Bukit Marwah dan mewakafkannya untuk kepentingan jemaah Aceh yang menunaikan haji.

Baca Juga  Ketua PDM Sampang: Parameter Kepemimpinan Islam Itu Jelas

Lahan wakaf tersebut kemudian masuk dalam proyek perluasan Masjidil Haram, dan hasil ganti rugi digunakan untuk membeli tanah baru di sekitarnya. Di atas tanah itulah kemudian dibangun sejumlah hotel. Keuntungan dari hotel-hotel tersebut dibagikan kepada jemaah haji Aceh setiap tahun sebagai bentuk keberlanjutan wakaf.

Dengan meningkatnya jumlah bantuan dari SAR 1.500 pada tahun 2024 menjadi SAR 2.000 pada 2025, Baitul Asyi terus membuktikan bahwa wakaf yang dikelola dengan baik dapat menjadi sumber keberkahan lintas generasi.

 

*) Penulis: Afifun Nidlom

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *