Wakil Ketua DPRD Jatim Sri Wahyuni Dorong UMKM Bojonegoro Naik Kelas, Simak 4 Langkah Ini

Wakil Ketua DPRD Jatim Sri Wahyuni Dorong UMKM Bojonegoro Naik Kelas, Simak 4 Langkah Ini

MAKLUMAT – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sri Wahyuni, mengajak para pelaku usaha UMKM Bojonegoro untuk mempercepat transformasi usaha agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

Ajakan itu ia sampaikan dalam acara workshop “Sinergi Bakorwil Bojonegoro dan East Java Super Coridor (EJSC) Dalam Mendorong Transformasi Digital di Era Melenial Tahun 2025″, di Hotel Aston, Ahad (25/11/2025).

Dalam paparannya, Sri Wahyuni menegaskan bahwa ketergantungan Bojonegoro terhadap sektor minyak dan gas tidak dapat berlangsung selamanya. Karena itu, ekonomi daerah perlu ditopang oleh sektor yang lebih berkelanjutan, salah satunya UMKM.

“Migas itu ada batasnya. Yang bisa menopang masa depan ekonomi Bojonegoro adalah panjenengan semua, para pelaku UMKM,” ujarnya.

Ia menilai, perubahan perilaku konsumen yang kini lebih mengandalkan layanan digital menjadi tantangan sekaligus peluang besar. Pelaku UMKM diminta meninggalkan pola lama seperti menunggu pembeli datang, dan mulai memaksimalkan pemasaran berbasis internet.

Sri Wahyuni juga mengurai berbagai persoalan klasik UMKM, mulai dari mutu produksi yang belum konsisten, pencampuran uang usaha dengan kebutuhan rumah tangga, hingga enggannya pelaku usaha mengurus perizinan.

Menurutnya, mentalitas yang masih berfokus pada berdagang, bukan berwirausaha, menjadi jebakan yang harus segera diatasi.

Empat Langkah UMKM Naik Kelas

Sebagai solusi, ia memperkenalkan peta jalan empat langkah untuk mengangkat UMKM Bojonegoro naik kelas, yakni perbaikan produk, kelengkapan legalitas, pemasaran digital, dan manajemen keuangan yang disiplin. Ia mencontohkan bagaimana kemasan yang menarik bisa meningkatkan nilai jual produk berkali-kali lipat.

Baca Juga  Cagub Risma Diundang Pengasuh Ponpes Darul Hikam Joresan Ponorogo

“Kemasan itu sales­man yang diam. Dalam tiga detik dia harus mampu merayu pembeli,” tegas legislator yang juga Koordinator Divisi Pengembangan Politik Perempuan LHKP PW Muhammadiyah Jawa Timur.

Sri Wahyuni juga menekankan pentingnya legalitas usaha seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) dan izin PIRT bagi pelaku usaha pangan. Dengan legalitas lengkap, produk UMKM tak lagi hanya dijual dari teras rumah, melainkan dapat masuk toko dan pusat oleh-oleh.

Pada aspek pemasaran, dirinya mengenalkan strategi funnel marketing mulai dari membuat calon konsumen sadar lewat konten TikTok, membangun kepercayaan lewat ulasan, hingga mengarahkan pembelian melalui tautan WhatsApp.

“Zaman sekarang, jempol bisa mendatangkan uang,” kata politisi Partai Demokrat ini.

Bagian manajemen keuangan juga mendapat sorotan. Ia menegaskan pentingnya menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) secara benar serta mencatat arus kas setiap hari.

“Haram hukumnya mencampur uang dapur dengan uang modal,” tegasnya.

Sri Wahyuni mengajak pelaku UMKM memperkuat kolaborasi melalui cross-selling, misalnya bekerja sama antara penjual sambal dan kerupuk, atau menggandeng perajin lokal untuk membuat hampers.

Ia kemudian memberi tugas konkret agar peserta tidak hanya pulang dengan semangat, tetapi juga langkah nyata: mendaftar NIB pekan ini, memperbarui foto produk pekan depan, dan memisahkan dompet uang usaha mulai bulan depan.

“Perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang dilakukan terus-menerus. Mari buat Bojonegoro bangga, bukan hanya karena Migas, tapi karena UMKM-nya yang naik kelas,” tutup Sri Wahyuni.

Baca Juga  Tiga Pesan Wakil Ketua DPRD Jatim Sri Wahyuni untuk Generasi Muda di Hari Pahlawan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *