21.4 C
Malang
Minggu, September 8, 2024
KilasWakil Ketua PWM Jatim: Berdirinya Nasyiah untuk Menumbuhkan Persatuan

Wakil Ketua PWM Jatim: Berdirinya Nasyiah untuk Menumbuhkan Persatuan

Wakil Ketua PWM Jatim M. Sholihin Fanani

WAKIL Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Muhammad Sholihin Fanani mengisahkan sejarah berdirinya Nasyiatul Aisyiyah (NA), yang salah satu latar belakangnya adalah untuk menumbuhkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Hal itu dia sampaikan ketika menyampaikan sambutan dalam peringatan Milad ke-96 Nasyiatul Aisyiyah yang digelar Pimpinan Wilayah (PW) NA Jawa Timur di Sport Center Lamongan, Sabtu (6/7/2024).

Menurut pria yang akrab disapa Abah Shol itu, ada tiga hal yang menjadi latar belakang berdirinya Nasyiatul Aisyiyah yang digagas oleh Sumodirjo. Pertama, kata dia, adalah untuk menumbuhkan persatuan dan kesatuan bangsa.

“Apalagi di tengah kondisi kebangsaan kita saat ini yang tantangannya semakin sulit dan beragam,” ujarnya.

Alasan kedua, kata Abah Shol, adalah untuk memperbaiki akhlak. “Dan ketiga adalah untuk memperdalam ilmu agama,” jelasnya.

Lebih lanjut, Abah Shol juga memaparkan terdapat lima hal yang menjadi faktor keunggulan dan kuatnya Persyarikatan Muhammadiyah, termasuk NA sebagai organisasi otonom (Ortom).

“Pertama, Muhammadiyah itu kuat karena memegang prinsip-prinsip dalam beragama. Bagaimana bertauhid, bagaimana beribadah, bagaimana bermuamalah, dan sebagainya itu semua diatur, itu semua dipegang erat prinsipnya,” ungkap mantan Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang, Kota Surabaya itu.

Kedua, lanjut Abah Shol, kekuatan Muhammadiyah itu ada pada sumberdaya manusianya, yakni komitmen para pejuang-pejuangnya, termasuk komitmen para organisasi otonom-nya, komitmen organisasi kepemudaannya, termasuk Nasyiatul Aisyiyah.

“Ketiga, Muhammadiyah kuat karena prinsip-prinsip atau system organisasinya, pengelolaan organisasinya atau manajemen organisasinya yang bagus. Bahkan sudah diakui oleh dunia internasional, oleh negara-negara luar,” ungkap Abah Shol.

Kemudian, faktor keempat menurut Abah Shol adalah karena kiprah dakwah Muhammadiyah yang konsisten, sebagai organisasi Islam dan gerakan dakwah amar makruf nahi munkar.

Terakhir, faktor kelima adalah karena kiprah amal usaha Muhammadiyah (AUM), yang menurut Abah Shol bisa ditemui di mana saja dan diperuntukkan bagi siapa saja.

“(Kiprah AUM) Bisa ditemui di mana saja, baik di Indonesia bahkan juga di luar negeri. Dan itu juga diperuntukkan bagi siapa saja, bukan hanya untuk kelompok tertentu. Siapa pun bisa mengakses,” tandas Abah Shol.

Reporter: Ubay NA 

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer