MAKLUMAT – Pergantian tahun baru semestinya dijadikan momen refleksi dan muhasabah bagi diri sendiri, masyarakat, serta bangsa dan negara.
Hal ini disampaikan oleh Dr. M. Sholihin Fanani, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, saat mengingatkan pentingnya memanfaatkan pergantian tahun dengan cara yang bermakna.
“Pergantian tahun harus menjadi alat untuk introspeksi diri, bukan dirayakan dengan berbagai acara yang berhura-hura,” ujar Dr. M Sholihin Fanani dalam keterangannya, Selasa (31/12/2024).
Menurutnya, tahun baru adalah momentum yang tepat untuk meningkatkan kebaikan dan meraih kesuksesan yang lebih besar di masa mendatang. “Ini waktu yang ideal untuk melihat kembali apa yang telah kita capai, memperbaiki kekurangan, dan merancang langkah ke depan dengan lebih baik,” tambahnya.
Hindari Perayaan yang Berlebihan
Dr. Sholihin juga mengingatkan masyarakat agar menghindari perayaan tahun baru yang tidak bermanfaat, bahkan cenderung melanggar nilai agama dan etika. Ia menekankan pentingnya menjaga harmoni sosial dan memanfaatkan momen ini untuk kegiatan yang positif.
“Jangan sampai pergantian tahun hanya diisi dengan kegiatan yang sia-sia. Apalagi jika melanggar aturan agama dan nilai-nilai etika. Ini justru akan mengurangi makna tahun baru itu sendiri,” tegasnya.
Ajakan untuk Perubahan Positif
Sebagai tokoh Muhammadiyah, Dr. Sholihin mengajak masyarakat untuk menjadikan tahun baru sebagai tonggak perubahan menuju kehidupan yang lebih baik. Ia berharap setiap individu dapat menjadikan pergantian tahun sebagai sarana muhasabah yang membawa manfaat besar bagi diri sendiri maupun orang lain.
“Tahun baru bukan sekadar berganti angka, tetapi harus menjadi waktu untuk memperbaiki diri, memperkuat hubungan sosial, dan meningkatkan kontribusi kita terhadap bangsa dan negara,” tutupnya.