27.9 C
Malang
Rabu, April 16, 2025
KilasWamendikdasmen Fajar Resmikan Pusat Bahasa Mandarin Pertama di Jenjang Dasar dan Menengah

Wamendikdasmen Fajar Resmikan Pusat Bahasa Mandarin Pertama di Jenjang Dasar dan Menengah

Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq (batik, syal biru), berinteraksi dengan para murid Yayasan Putra Harapan (Puhua), usai meresmikan Pusat Bahasa Mandarin yang dibangun lembaga pendidikan tersebut, Kamis (10/4/2025). (Foto: Humas Kemendikdasmen)
Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq (batik, syal biru), berinteraksi dengan para murid Yayasan Putra Harapan (Puhua), usai meresmikan Pusat Bahasa Mandarin yang dibangun lembaga pendidikan tersebut, Kamis (10/4/2025). (Foto: Humas Kemendikdasmen)

MAKLUMAT — Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, meresmikan Pusat Bahasa Mandarin  yang didirikan Yayasan Putra Harapan (Puhua) Purwokerto, Kamis (10/04/2025). Fasilitas itu menjadi yang pertama di Indonesia pada jenjang dasar dan menengah.

Peresmian Pusat Bahasa Mandarin tersebut dikatakan sebagai bagian dari upaya Yayasan Puhua dalam menyiapkan para peserta didik untuk menghadapi era global yang semakin kompetitif. Terutama dengan menguatnya posisi Tiongkok sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia.

“Kami sebagai pemerintah bangga dan mengapresiasi visi besar sekolah yang dikelola oleh kelompok masyarakat seperti Yayasan Puhua ini, mencerdaskan kehidupan bangsa dan membuka jendela dunia para siswa dengan adanya Pusat Bahasa Mandarin, di tengah bangkitnya China sebagai kiblat baru perekonomian dunia,” ujar Fajar dalam sambutannya.

Fajar juga menyoroti kuatnya karakter kebangsaan di lingkungan Sekolah Puhua. Menurutnya, hal itu juga merupakan cerminan pendidikan Indonesia yang sesungguhnya, yang menjadi perekat kebangsaan.

“Inilah sesungguhnya karakter pendidikan Indonesia, sekolah harus menjadi pembangun jembatan perbedaan, menghilangkan stigma dan perekat kebangsaan kita,” tandas mantan Direktur Eksekutif Ma’arif Institute itu.

Sekolah Unggul yang Toleran dan Inklusif

Di sisi lain, Ketua Yayasan Puhua, Yudi Sutanto, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya memiliki enam guru agama untuk memenuhi kebutuhan siswa yang berasal dari berbagai latar belakang.

“Oleh karena itu, kami ingin selalu dikenal sebagai sekolah unggul, toleran, nasionalis, dan inklusif,” terang Yudi.

Kegiatan peresmian diakhiri dengan sesi foto bersama, serta dialog dan interaksi antara Wamendikdasmen dengan para murid. Pusat Bahasa Mandarin ini diharapkan menjadi awal dari penguatan literasi global di lingkungan pendidikan dasar dan menengah di Indonesia.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT

ARTIKEL LAINNYA

Populer