
MAKLUMAT — Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) RI, Prof Dr Fauzan MPd, menegaskan bahwa dunia kampus harus merakyat, bukan berada di menara gading yang tergapai.
Hal itu dia sampaikan ketika menghadiri Pengukuhan Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Prof Dr Jebul Suroso MKep sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Keperawatan, Kamis (10/4/2025).
Awalnya, Fauzan menyoroti bahwa tantangan pendidikan tinggi saat ini adalah soal relevansi dengan perkembangan zaman dan teknologi.
“Sebenarnya bidang apa saja yang dikemas di dalam perguruan tinggi saat ini, tantangan terbesarnya adalah relevansi,” ujar mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu dalam sambutannya.
Ironisnya, menurut Fauzan, tidak cukup banyak perguruan tinggi di Indonesia yang mampu melakukan suatu inovasi untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut.
Program Kampus Berdampak
Karena itulah, Fauzan menyebut bahwa Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) kini menekankan bahwa kampus harus merakyat, bukan berada di menara gading.
Ia mengatakan, pihak Kemdiktisaintek saat ini tengah coba menggalakkan program yang disebutnya sebagai ‘Kampus Berdampak’ atau ‘Kampus Ber-Impact‘.
“Kalau kampus saat ini di posisi, berada dalam posisi di menara gading, maka ke depan kampus harus merakyat. Program yang dikemas (Kemdiktisaintek) adalah Kampus Berdampak atau Kampus Ber-Impact,” ungkapnya.
“Artinya produk-produk akademik, produk-produk sosial yang dilahirkan oleh kampus harus bisa dikerjakan, harus bisa ditransformasikan untuk kepentingan masyarakat,” terang Fauzan.
Dengan begitulah, ia meyakini peran kampus sebagai pilar utama dalam menyangga peradaban bangsa akan dapat dilaksanakan dan diwujudkan.
Sekadar informasi, turut hadir dalam pengukuhan guru besar tersebut sejumlah tokoh publik, antara lain Penasihat Khusus Presiden Urusan Haji Prof Dr Muhadjir Effendy MAP, Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi, serta sejumlah tokoh lain.