
MAKLUMAT – Ada cerita menarik yang terlihat dari salah satu wisudawan berprestasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Sosok tersebut adalah Laryn Sawfa Kenanga dari prodi Informatika, yang diwisuda pada Selasa (25/2/2025).
Selama menempuh studi di Kampus Putih, ia tergolong aktif di berbgai kegiatan dan memiliki segudang prestasi. Tak pelak ia meraih prestasi yang sangat apik.
Sebut saja menjadi finalis Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (GEMASTIK) 2023, finalis Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) 2023, juara satu jurnal terbaik dalam konferensi Software & Technologies, Visual Informatics & Applications (SOTVIA) 2023, dan beberapa prestasi lainnya.
Salah satu yang menarik dalah, ia merupakan founder dan Chief Operating Officer (COO) sebuah startup Digital Art and Information (DARI). Itu merupakan projek besar yang telah ia jalankan dan berfokus pada projek metaverse.
Ciptakan Metaverse Anatomi Hewan
DARI merupakan startup inovatif yang bergerak di bidang pengembangan jasa pembuatan space atau ruang metaverse sejak 2023. Platform ini juga berfokus pada tiga sektor, yakni pameran digital, workshop, ataupun seminar.
“Projek metaverse awalnya merupakan bagian dari program Center of Excellence (CoE) yang menjadi program andalan UMM. Seiring berjalannya waktu projek ini berkembang menjadi sebuah startup mandiri,” katanya.

Cukup banyak institusi yang telah menjalin kerja sama dengannya. Salah satunya Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya. Kampus ini memanfaatkan jasanya untuk membuat space metaverse anatomi hewan.
Laryn mengatakan bahwa di dalam projek ini, timnya menyediakan solusi pembelajaran dalam bentuk interaktif. Tujuannya untuk membantu mahasiswa mengakses materi visual 3D.
Ciptakan Simulasi Pelajar SD Muhammadiyah 8
Ia juga pernah menangani projek metaverse SD Muhammadiyah 8 Malang. Ia membuat simulasi edukatif untuk para siswa. Ia bersama tim menyediakan pembuatan ruang virtual seperti anatomi manusia, solar system, dino room, ruang siklus air, dan program lainnya.
“Kelebihan kami adalah fleksibilitas penggunaan. Di mana penerapannya bisa di berbagai sektor, seperti pendidikan, seminar, workshop, pameran, sampai personalisasi ruang metaverse,” ia menambahkan.
Ia menambahkan di setiap ruang bisa memberi custom sesuai kebutuhan klien. Keunggulan lainnya adalah kualitas aset yang tinggi, karena menggunakan model 3D dan mampu menghasilkan detail visual yang luar biasa.

Tantangan Butuh Biaya Besar
Terlepas dari berbagai projek yang sudah berjalan, ia mengaku butuh biaya besar dalam pengembangan VR yang kompleks. Seperti penggunaan beberapa perangkat pendukung.
Di antaranya headset VR, lisensi software, server, dan pengembangan detail pembuatan ruang interaktif metaverse. Di sisi lain, ia juga menghadapi tantangan dan kenyataan bahwa belum banyak masyarakat yang mengenal teknologi ini. Secara otomatis ia harus mencari klien sebagai tantanga ke depannya.
“Saya bersyukur bisa kuliah di UMM, karena selalu mewadahi dan mendukung berbagai potensi mahasiswanya. Termasuk apa yang saya alami saat ini. Apalagi UMM memiliki visi untuk memanfaatkan teknologi dan pusat inovasi,” ia memungksi.