MAKLUMAT — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Dewan Kemakmuran Masjid Baitut Thalibin (DKM MBT), menyalurkan ratusan hewan kurban ke 35 provinsi se-Indonesia, dalam rangka Iduladha 1446 H.
Mengangkat tema ‘Kemendikdasmen Menebar Kurban untuk Negeri‘, pelaksanaan kurban tahun ini menjadi bagian dari arahan Mendikdasmen Abdul Mu’ti, yang menekankan pentingnya menjadikan Iduladha sebagai momentum untuk memperkuat solidaritas sosial, kepedulian, dan keteladanan institusi negara terhadap masyarakat, khususnya di lingkungan pendidikan.
Dalam keterangan yang diterima Maklumat.ID pada Jumat (6/6/2025), total sebanyak 108 ekor hewan kurban didistribusikan oleh Kemendikdasmen. Rinciannya, terdiri atas 82 ekor sapi dengan bobot total lebih dari 53,2 ton, serta 26 ekor kambing dengan berat total mencapai 780 kg.
Potensi daging segar dari keseluruhan hewan kurban tersebut diperkirakan mencapai 15,7 ton, yang akan dibagikan kepada 25.000 mustahik di 35 provinsi se-Indonesia, dari Aceh hingga Papua.
“Program ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial Kemendikdasmen terhadap masyarakat, sekaligus bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan nasional,” ujar Staf Ahli Mendikdasmen Bidang Manajemen Talenta yang juga Ketua DKM MBT, Mariman Darto, Jumat (6/6/2025).
Mariman menjelaskan, proses distribusi dilakukan melalui 21 satuan kerja unit pusat dan 51 satuan kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) di berbagai daerah. “Ini adalah bentuk nyata bagaimana kurban bisa menjadi instrumen pemerataan manfaat dan penguatan solidaritas antar sesama,” sebutnya.
Selain membantu masyarakat secara langsung, program tersebut juga diharapkan menjadi simbol keteladanan di tengah berbagai tantangan sosial. Kemendikdasmen, dengan visi ‘Pendidikan Bermutu untuk Semua‘, menekankan bahwa nilai-nilai kemanusiaan, gotong royong, dan empati juga merupakan bagian integral dari pendidikan.
Kurban Sejati: Memberikan yang Terbaik
Di tempat yang sama, Wamendikdasmen Atip Latipulhayat, menyampaikan khutbah Iduladha 1446 H seputar inti pengorbanan. Ia membuka khutbah dengan kisah Habil dan Qabil, dua putra Nabi Adam ‘alaihissalam, yang menjadi pelajaran penting tentang keikhlasan dan ketakwaan.
“Kurban sejati bukan tentang menyembelih hewan semata. Ini tentang keberanian memberi apa yang paling kita cintai karena Allah memerintahkannya, dan karena orang lain lebih membutuhkan,” jelas Atip di hadapan jemaah yang merupakan para pegawai dan masyarakat sekitar lingkungan Kemendikdasmen.
Tak hanya itu, Atip juga menyampaikan sekaligus menekankan makna dan keteladanan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dalam melihat perintah berkurban. Ibrahim, kata dia, tidak melihat kurban sebagai beban, tetapi sebagai ikhtiar mempersiapkan masa depan.
“Ibrahim tidak meminta sesuatu untuk dirinya. Ia berdoa untuk generasi, untuk umat. Kurban adalah pengingat bahwa hidup kita bukan hanya tentang hari ini, tapi tentang masa depan yang kita siapkan untuk orang lain,” tandasnya.
Mengakhiri khutbah Iduladha, Atip mengajak seluruh elemen pendidikan untuk terus menumbuhkan semangat memberi yang terbaik. “Kurban sejati adalah memberikan yang terbaik yang kita miliki—bukan yang tersisa—karena orang lain mungkin jauh lebih membutuhkan daripada kita. Dan setiap kita, sesungguhnya telah dikaruniai kelebihan oleh Allah untuk berbagi,” pungkasnya.
Momentum Iduladha ini, bagi Kemendikdasmen, bukan sekadar ritual tahunan, tetapi juga wahana transformasi nilai. Pendidikan, dalam perspektif ini, lebih dari sekadar transfer ilmu. Ia adalah upaya membentuk manusia yang peduli, ikhlas, dan siap berkorban demi kemaslahatan bersama.