MAKLUMAT — Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq menegaskan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda), terutama Dinas Pendidikan (Dindik), memiliki peran strategis dan krusial dalam pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di daerah.
Sebab itu, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk Pemda dan Dindik, untuk memperkuat sinergi dalam rangka menyukseskan SPMB yang transparan dan berkeadilan.
“Pemerintah Daerah, terutama Dinas Pendidikan, memiliki peran strategis dalam proses SPMB ini agar berjalan lancar, transparan, dan berkeadilan dengan semangat inklusivitas,” ujar Fajar saat menyampaikan sambutan dalam Silaturahim dan Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala Dinas Pendidikan se-Provinsi Aceh, Sabtu (14/6/2025).
Dalam kesempatan itu, ia juga menekankan perlunya pelibatan sekolah swasta dalam proses SPMB. Menurutnya, hal itu sangat penting sebagai salah satu langkah dalam memastikan mutu pendidikan yang merata, baik di sekolah negeri maupun swasta.
“Kita harus memastikan negara hadir untuk semua. Kami bersama Pak Menteri (Dikdasmen) Abdu Mu’ti selalu meyakini bahwa pemerintah pusat maupun daerah memiliki tanggung jawab yang sama untuk menghilangkan disparitas mutu pendidikan,” tandasnya.
Lebih lanjut, Fajar menilai bahwa tanpa kolaborasi yang solid antara pemerintah pusat dan daerah, visi besar untuk Indonesia Emas 2045 bakal sangat sulit tercapai. Sebab, menurutnya kunci mencapai visi tersebut terletak pada penguatan kualitas pendidikan dasar dan menengah.
“Salah satu indikator untuk mewujudkan Indonesia Emas adalah kualitas SDM unggul yang itu ditentukan oleh pendidikan dasar dan menengah,” seloroh pria yang pernah menjabat Direktur Eksekutif Ma’arif Institute itu.
Dengan sinergi yang kuat dan terjalin baik antara pemerintah pusat dan daerah, serta semangat partisipasi semesta, Fajar mengaku optimis mampu mewujudkan SPMB yang berkeadilan, sebagai langkah awal menuju pendidikan berkualitas untuk semua.
Tak hanya soal SPMB, Wamendikdasmen Fajar juga mengajak kepala dinas pendidikan untuk mendukung program-program prioritas Kemendikdasmen seperti Tujuh Kebiasaan Anak Hebat Indonesia, Pembelajaran Mendalam (Deep Learning), serta Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (Artificial Intelligence/AI) yang mulai diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah.
Sekadar diketahui, Rakor dan Silaturahim tersebut dihadiri oleh seluruh Kepala Dinas Pendidikan dari 23 kabupaten/kota se-Provinsi Aceh, serta para pimpinan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikdasmen wilayah setempat.